Bung Hatta pernah berkata, "aku rela dipenjara asal bersama buku, karena dengan buku aku bebas". Kata-kata tersebut mengartikan bahwa buku menjadikan diri kita bisa menjelajah cakrawala keilmuwan.Kekuatan buku juga sangat besar terhadap dunia. Bagaimana tidak, dengan buku bukti sejarah yang sudah tenggelam beberapa ribu tahun masih bisa kita lihat. Bahkan di jaman Harun ar-Rosyid, tokoh pembaharu muslim di jaman dinasti Abbasiyah merubah struktur Baghdad yang terkesan kuno dan tertinggal menjadi pusat peradaban dunia dengan buku.
Harun ar-Rosyid membangun Baitul Hikmah yang dijadikan tempat para cendekiawan menimba dan menelaah keilmuwan dari berbagai dunia. Tapi sayang ketika Romawi menjajah Baitul Hikmah dihancurkan begitu saja bahkan buku-bukunya di tenggelamkan di sungai hingga terbentuk sebuah jembatan dan air sungai pun menjadi hitam karena tinta buku.
Hal ini menjadikan Baghdad mengalami kemunduran dari segi peradaban dan pemerintahan. Peristiwa tersebut membuktikan bahwa buku memiliki kekuatan yang dahsyat yang bisa menciptakan peradaban intelektual.
Tentang kita yang mencintai buku-buku.Ā
Semesta kita adalah lalu lalang pengetahuan yang saling berebut perhatian.Ā
Sering kita berteman dengan keniscayaan, bahwa menjadi tahu ialah jalan membawa kita pada hidup yang tak lagi semu. Tapi tidak, hidup yang riuh akan kata-kata, berubah jadi kian merenjana tatkala kita menyusuri baik-baik setiap eskalasi perjalanan membaca.
Selamat memperingati Hari Buku Nasional, jadikan buku sahabat terbaik kita karena buku tidak akan bohong tentang dirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H