Mohon tunggu...
rahmat putra
rahmat putra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa FTP UGM

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Terbuka Untuk Pembenci Saudi, Tanggapan Atas Kasus Pengungsi Syiria

7 September 2015   18:16 Diperbarui: 7 September 2015   20:25 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini kalian mendadak peduli soal Saudi. Tentang kenapa Saudi tidak berperan lebih membantu pengungsi Syiria, yang lari ke Eropa.

Cacian dan hinaan kalian lontarkan semena-mena. Data dan fakta seputar donasi Saudi untuk korban perang Syiria juga kalian anggap tidak ada. Pokoknya kenapa Saudi tidak ada di Mediterania selamatkan mereka yang lari dari bencana.

Sungguh picik sekali pikiran kalian. Sejak kapan mau tahu soal kepedulian Saudi dan negara Islam yang lain dalam membantu korban perang? Kenapa tiba-tiba komentar tentang sebagian kecil pengungsi Syiria yang belum sempat dibantu Saudi dkk?

Kemana kalian waktu ada berita saudi dkk kucurkan ribuan trilyun rupiah kepada umat manusia di seluruh dunia? Oh ya, saya paham, ini bukan soal kemanusiaan, tapi kesempatan mencerca Saudi yang kalian incar

Kalau kalian benar-benar perhatian soal kemanusiaan, apa perlunya bertanya Saudi kemana. Selama ada yang menolong pengungsi Syiria bukankah sudah cukup. Seperti anggapan kalian bahwa kemanusiaan tidak membedakan agama?

Kalau kalian mempertanyakan peran Saudi dalam membantu pengungsi Syiria yang lari ke Eropa, karena sebagai negara Islam, selayaknya mampu berperan lebih, maka selayaknya kalian juga melontarkan pertanyaan kepada Amerika dan Uni Eropa, "Mengapa sampai ada pengungsi yang dibiarkan tenggelam?" Bukankah sebagai negara pelopor HAM, mereka mengaku sebagai bangsa-bangsa yang amat peduli kepada hak hidup manusia.

Jika kalian jujur tentang prinsip yang kalian anut tentang HAM, bahwa HAM lebih memanusiakan manusia daripada agama. Seharusnya bukan Saudi yang kalian jadikan sasaran, namun Uni Eropa, yang nampak membiarkan para pengungsi terkantung-kantung di lautan

Ngomong-ngomong, saya jadi teringat kasus fatwa MUI yang kerap kali dihujat oleh kalian, yang notabenenya tidak mengamalkan ajaran Agama kecuali HAM. Polanya sama, ikut campur karena menemukan sumber hujatan, bukan karena niat baik dari lubuk hati kalian

Opini: Rahmat Ariza Putra
Pare, Kediri, 7 September 2015 | sumber foto: peacechild.org

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun