Kapan saya pertama kali menulis? Untuk apa saya menulis? Beberapa pertanyaan tadi tiba-tiba terbesit setelah saya menulis 163 artikel di kompasiana (164 jika artikel ini tayang)dan puluhan artikel juga yang saya tulis di media lain dan saya komersialkan. Setelah beranjak dari hobi ke mata pencaharian, rasa yang saya dapatkan dalam menulis berbeda.
Mari ke pertanyaan yang saya ajukan di awal, kapan pertama kali saya menulis? Tentulah menulis awalnya bukan hobi utama saya karena sebelumnya saya memiliki hobi membaca. Semenjak saya bisa membaca maka sebenarnya saya dapat menulis kapan pun tapi memiliki keberanian untuk mempublikasikan tulisan baru saya dapat dua tahun belakangan ini.
Kalau ditanya tujuan, pada awalnya tentu saya menulis untuk mengutarakan isi hati saya. Saya teringat saat itu sedang overthinking di malam hari lantas menulislah saya di Wordpress. Keinginan saya waktu itu agar orang juga merasakan apa yang saya rasakan lewat tulisan. Lalu bertemulah saya dengan Kompasiana, sebuah pertemuan yang tak terduga.
Sedikit Cerita Tentang Pertemuan Dengan Kompasiana
Kala itu saya adalah penulis amatir yang naif. Dulu saya berpikir bahwa tiap tulisan saya sangat spesial hingga saya sangat percaya diri mengirimkan banyak tulisan ke media mainstream tanpa tahu apa-apa tentang metode menulis. Maka dengan kenaifan itulah semua tulisan yang saya kirimkan ditolak mentah-mentah redaksi.
Seiring waktu saya menjadi sadar bahwa kualitas tulisan saya belum bisa masuk ke jajaran tulisan di media mainstream. Maka dengan kerendahan hati itu saya mulai mencari media alternatif atau media keroyokan dengan tujuan selain meningkatkan kualitas tulisan saya, juga untuk mempublikasikan tulisan-tulisan saya dengan sesegera mungkin sehingga pembaca dapat mengkritik maupun memberikan masukan untuk saya.
Saat asal search media alternatif itulah saya tidak sengaja masuk halaman Kompasiana, tepatnya di halaman "mulai tulis artikel".
 Entah kenapa saya tidak pikir panjang langsung membuat akun Kompasiana, ada semacam firasat bahwa Kompasiana akan menjadi "rumah" yang nyaman untuk menulis dan itu terbukti sekarang.
Antara Ekspresi & Uang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!