Merdeka belajar adalah kebijakan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan RI yang saat ini diharapkan untuk menjadikan peserta didik menjadi SDM yang unggul nantinya.Â
Konsep dari merdeka belajar adalah untuk memerdekakan berbagai sistem pendidikan yang nantinya akan mebawa pada inovasi dan kreatifitas anak bangsa.
Selain dari usaha pemerintah sebagai pelaksana utama kebijakan ini, dari berbagai pihak juga diharapkan dapat membantu sesuai dengan kapasitas masing-masing.Â
Melalui kolaborasi dari berbagai pihak itulah diharapkan Merdeka Belajar dapat membawa hasil yang maksimal bagi kualitas pendidikan kita.
Dalam manajemen pendidikan, konseling untuk peserta didik juga adalah hal yang penting mengingat semua murid pastinya punya masalah yang dapat membebani pembelajaran.Â
Bimbingan konseling yang ada di setiap sekolah semestinya juga dapat diperhatikan dengan baik metode dan pendekatannya.
Nah, salah satu pendekatan konseling yang selaras dengan Merdeka Belajar adalah bimbingan konseling dengan pendekatan humanisme.Â
Lalu apa itu bimbingan konseling humanisme? Bagaimana metodenya dan penerapannya di sekolah? Simak artikel ini sampai habis.
Bimbingan Konseling Berpendekatan Humanisme
Kita tahu bahwa ruang bimbingan konseling atau BK adalah suatu ruangan yang banyak dipersepsikan sebagai ruang untuk murid-murid nakal saja atau ruang "pesakitan" di sekolah.
 Namun yang tidak kita ketahui bahwa konseling juga diperlukan untuk semua murid dan bukan hanya murid-murid yang bermasalah saja.
Konseling sendiri adalah suatu proses yang dilakukan oleh konselor dan klien untuk membantu masalah klien, dalam hal ini pserta didik agar dapat mencari solusi atas permasalahannya sendiri.Â
Konseling tidak hanya mencakup masalah yang menghambat pembelajaran tapi juga pengembangan minat dan bakat pada setiap peserta didik.
Dalam pendekatan humanisme, konseling berpandangan bahwa setiap individu unik dan berfokus pada kondisi klien yang memiliki kemampuan atas kehidupannya sendiri.Â
Hal ini pastilah tidak asing bagi Merdeka Belajar karena juga berfokus pada keleluasaan pendidik dalam menerapkan pembelajaran bagi kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda.
Jika melihat dari sejarahnya, pendekatan humanisme dipelopori oleh Abraham Maslow dan lalu dilanjutkan oleh Carl Rogers yang terkenal dengan konsep Person Centered pada aplikasi terapinya.
Metode Konseling Pendekatan Humanisme
Beberapa metode dan prinsip yang digunakan pada bimbingan konseling pendekatan humanisme adalah sebagai berikut:
- Client-centered therapy: metode yang dicetuskan Rogers ini menempatkan klien sebagai pusat perhatian dan mengutamakan pengalaman dan pandangan klien terhadap masalah yang dihadapinya. Konselor akan membantu klien memahami dan menerima dirinya sendiri, serta memberikan ruang bagi klien untuk mengeksplorasi perasaan, pikiran, dan pengalaman hidupnya.
- Gestalt therapy: metode ini menekankan pada pengalaman saat ini dan memfokuskan pada keseluruhan individu daripada hanya satu aspek dari diri klien. Konselor akan membantu klien mengenali dan mengintegrasikan aspek-aspek yang terpisah dari dirinya sehingga klien menjadi lebih utuh dan lebih sadar.
- Existential therapy: metode ini menekankan pada makna hidup dan mengakui kebebasan individu dalam membuat pilihan dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Konselor akan membantu klien memahami dan menerima realitas hidup yang sering kali penuh tantangan, sehingga klien dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencapai keseimbangan dan kebahagiaan.
- Reality therapy: metode ini menekankan pada pemecahan masalah dan tindakan yang tepat dalam menghadapi situasi hidup yang sulit. Konselor akan membantu klien mengidentifikasi tujuan dan menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan 4 metode ini diharapkan bisa menunjang peserta didik dalam memecahkan masalahnya agar proses pembelajaran tidak terganggu.Â
Selain itu juga proses konseling ini juga dapat melatih peserta didik untuk dapat secara mandiri memecahkan masalahnya.
Mewujudkan Merdeka Belajar dengan Bimbingan Konseling Humanisme
Lalu mari kita lihat hubungan yang ada dari bimbingan konseling humanisme untuk mewujudkan Merdeka Belajar. Seperti kita tahu bahwa keleluasaan pengajar dalam memberikan metode dan materi pembelajaran juga harus dibarengi dengan minat dan bakat siswa yang sebelumnya perlu kita ketahui terlebih dahulu.
Kondisi psikologis yang baik dengan menghargai juga memberi peluang peserta didik untuk menentukan hidupnya, baik juga pada pendidikan akan membantu sistem Merdeka Belajar menjadi lebih efiseien.Â
Seharusnya konseling juga masuk secara khusus dalam Kurikulum Merdeka agar bimbingan konseling juga dapat tempat khusus di dunia pendidikan.
Pendidikan selain juga harus memandang aspek kognitif juga harus memandang aspek lainnya seperti psikologis yang jarang sekali diberi perhatian.Â
Stres akademik, kekerasan antar pelajar, dan juga prokrastinasi adalah masalah yang harus diselesaikan melalui konseling diranah pendidikan.
Besar harapan saya bahwa bimbingan konseling berpendekatan humanisme dipakai secara luas mengikuti Kurikulum Merdeka untuk membantu terwujudnya Merdeka Belajar. Mungkin itu saja opini ataupun saran demi terciptanya bangsa yang unggul melalui kebijakan Merdeka Belajar.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H