Saya sempat tertarik dengan thread di Twitter yang dibuat oleh @JukiHoki tentang bagaimana kesenangan yang sering didapat lama-lama akan membuat orang mencari kesenangan baru dan terkadang tidak masuk akal.Â
Senada dengan hal itu, artis Zaskia Adya mecca sengaja melarang anak-anaknya untuk menginap di hotel agar kesenangan menginap di hotel tersebut tidak menjadi hal yang biasa jika terlalu sering dilakukan.
Memang benar setiap kebahagiaan yang sering kita raih akan terasa biasa saja jika kita sering mendapatkannya. Saya pribadi pernah merasakan hal itu ketika tulisan saya sering masuk Artikel Utama.Â
Awal pertama saya mendapat Artikel Utama rasanya sangat senang sekali namun saat saya sering mendapat Artikel Utama dengan jangka waktu singkat membuat hal tersebut semakin biasa saja dan tidak se-excited dulu.
Setelah semakin biasa dan tidak ada kebahagiaan lagi maka kita akan mencari kebahagiaan dengan cara lain lagi dan jika cara itu sudah sering didapatkan maka akan dicari lagi cara lain.Â
Hal ini yang membuat orang-orang yang sering berfoya-foya atau juga orang kaya memiliki hobi yang aneh-aneh bahkan diluar nalar.
Mekanisme Terbentuknya Kebahagiaan
Sebelum mengetahui mengapa orang makin tidak puas dengan cara dia mencari kebahagiaan, ada baiknya kita tahu terlebih dahulu mekanisme bagaimana kebahagiaan terbentuk.Â
Sebenarnya dalam merasakan kebahagiaan ada suatu hormon yang bernama Dopamin guna mengatur emosi akan senang atau bahagia itu.
Saat ada stimulus yang dipersepsikan sebagai suatu yang menyenangkan, memberikan kenyamanan, dan keamanan maka hormon ini akan membuat bukti fisiologis seperti jantung berdetak cepat, mata berbinar, tersenyum dan beberapa tanda yang membuktikan kebahagiaan.
Jika memakai teori psikologi behaviorisme dapat disimpulkan bahwa ada stimulus lalu ada pula respon yang diterima. Emosi yang merupakan salah satu dari sebuah respon merupakan bentuk dari predisposisi sebuah perilaku.Â
Dapat terjadi penguatan positif maupun kejenuhan jika stimulus kebahagiaan diterima secara sering.
Kejenuhan dan Penguatan Cara Mencari Kebahagiaan
Dalam buku Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia karya B.F.Skinner menjelaskan bahwa dalam pemberian stimulus terlalu sering dapat terjadi dua hal pada perilaku, yaitu kejenuhan dan penguatan.
 Hal ini juga sama dengan stimulus kebahagiaan yang sering kita terima seperti pemberian hadiah yang makin lama makin terasa biasa jika diberikan terlalu sering.
Penjenuhan pada stimulus untuk memberikan kebahagiaan inilah yang membuat banyak orang mencari cara baru untuk menemukan kebahagiaan lagi.Â
Masih dapat dimaklumi jika yang ditemukan cara yang baik dan sehat namun jika cara yang buruk seperti mengkonsumsi narkoba atau kehidupan bebas lainnya itu patut diperhatikan.
Banyaknya orang yang terjerumus pada kebiasaan buruk (Bad habbits) seperti mengkonsumsi narkoba tadi juga berkaitan dengan pemberian penguatan pada "cepatnya" kebahagiaan harus didapat.Â
Jika orang yang sehat harus bersusah terlebih dahulu untuk memberikan kebahagiaan, orang yang punya Bad habbits ini punya jalan yang cepat untuk jadi bahagia.
Kebiasaan buruk terjadi karena kejenuhan pada cara lama mencari kebahagiaan serta cepat dan singkatnya kebahagiaan tersebut diperoleh.
Kesederhanaan dan Rasa Syukur Sebuah Pengkodisian
Merujuk kepada pencarian kebahagiaan yang manusia cari dan tak pernah puas ini maka konsep keserderhanaan dan rasa syukur dari banyak agama dan filosofi adalah sebuah cara untuk mengkondisikan kebahagiaan itu.Â
Meminjam dari psikologi behaviorisme, pengkondisian mungkin adalah konsep yang diterapkan pada perilaku kesederhanaan ini.
Dengan berlaku sederhana, kita membuat penerimaan kebahagiaan materi dan lainnya teratur dan tidak melampaui batas. Jika kita terlalu bermewah-mewah maka kita akan tidak puas dengan cara mendapatkan kebahagiaan.
 Rasa syukur juga merupakan aspek yang dapat menurunkan kegelisahan akan pencarian kebahagian yang baru.
Pengendalian diri untuk membuat diri sedikit tidak bahagia dan berusaha untuk mendapatkan kebahagian dengan cara yang tidak singkat dalam banyak agama sering dibahas.Â
Asketisme merupakan cara yang ditetapkan banyak agama seperti Budhisme, Hinduisme, Sufisme Islam dan lain sebagainya untuk menghalau kenikmatan sesaat duniawi.
Menjadi sederhana dan memiliki rasa syukur mungkin tidak harus mengikuti ajaran asketisme tadi secara gamblang.Â
Cukup dengan tahu mana kebutuhan dan juga batasan gaya hidup dapat membuat kita memiliki rasa sederhana.Â
Sedangkan rasa milik kepada hal-hal kecil yang tidak kita sadari dapat meningkatkan rasa syukur kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H