Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pemuda yang Memacari Bukunya

29 November 2022   12:45 Diperbarui: 29 November 2022   12:49 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com


Ketika mereka menanyaiku tentang belahan jiwa
Aku dan bukuku hanya tertawa
Mereka bilang aku mencintai apa yang tidak bernyawa
Ah mereka hanya punya pelacur tanpa sewa

Sedangkan aku dan buku saling bercumbu rayu
Menyentuh lembar-lembarnya dengan syahdu
Setiap kata-katanya bak rayuan mendayu-dayu
Seolah dicium mesra alam pikirku

Semua bercerita tentangku si pemuda yang memacari bukunya
Mereka berkata "waham pasti sudah masuk sampai sumsumnya"

Lekuk wanita diganti kata
Tubuh montok berisi diganti diksi
Mereka tidak tahu seromatis apa prosa
Tidak tahu semolek apa bentuk rima

***

(Rahmad Alam, 28 November 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun