Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cocokologi Guna Mencairkan Suasana

24 Agustus 2022   18:41 Diperbarui: 24 Agustus 2022   18:45 2706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cocokologi marsel versus gus samsudin oleh seorang fans One Piece. Sumber: facebook.com/One Piece Nakama


Cocokologi juga bisa dianggap kritik satir bagi peristiwa yang penuh drama dan juga banyak kebobrokan disana-sini. Memiripkannya dengan sesuatu karya fiksi bisa membuat kita tahu gambaran uniknya melalui karya fiksi yang diserupakan. 

Walaupun begitu cocokologi bukanlah bahan serius dan malah membawa suatu yang serius menjadi candaan tanpa melupakan peristiwa yang terjadi.


Peristiwa yang sedang Booming dapat diingat dengan pembawaan santai dengan cocokologi ini. Platfom digital tidak perlu melulu diisi oleh pembahasan serius tentang berbagai perkara.

 Semua punya kesempatan untuk dibuat santai dengan ketentuan tidak melanggar moral dan peraturan yang ada, juga intinya harus lucu bukan julid semata.


Cocokologi yang Menegangkan Suasana


Dan juga cocokologi tidak bermakna positif saja. Ada cocokologi yang malah membuat suasana makin tegang dimana ada cocokologi dari dunia fiksi ke dunia nyata yang malah membuat tegang suasana. 

Seperti beberapa hal yang jelas-jelas itu merupakan suatu simbol yang berbeda dan hanya sekilas mirip saja dari simbol agama tertentu tapi dibahas hingga menegangkan suasan yang ada.


Saya mengerti bahwa simbol agama memang layak dibela tapi beberapa simbol ada yang mirip saja dengan simbol agama tertentu dan tidak berkaitan dengan beberapa agama. 

Selain itu juga masalah politik yang ada dalam karya fiksi juga dianggap mencemarkan nama baik kubu tertentu padahal fiksi adalah sebuah karya rekaan semata saja.


Cocokologi yang menegangkan suasana ini sebetulnya berasal dari observasi mentah yang hanya dilihat kemiripannya saja tanpa ada penalaran lebih lanjut. 

Juga cocokologi dari dunia nyata ke dunia nyata dengan maksud menghubungkan berbagai hal besar tanpa riset dan data ilmiah dengan suatu kepercayaan maupun politik tertentu menurut saya itu cocokologi paling buruk dan bodoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun