Juga ada kritiknya atas agama yang dianggap tidak memberikan realitas pada ada-nya manusia dan tidak bisa menyelesaikan masalah material seperti produksi borjuis para kapitalis.
Dan dari tulisan orang terdekatnya banyak yang menggambarkan Marx adalah seorang yang ramah dan lembut seperti catatan Paul Lafargue yang juga menantunya. Lafargue menggambarkan Marx bukan hanya seorang agitator politik namun juga ilmuan yang bekerja bagi seluruh manusia.
Marx dalam keluarga merupakan seorang yang hangat dan bersifat kebapakan seperti yang digambarkan oleh putrinya Eleanor Marx-Eveling. Eleanor mengatakan bahwa ayahnya adalah pendongeng yang handal dan pencinta karya Shakespere dan pujangga klasik lainnya yang selalu diceritakan oleh Marx kepada keluarganya. Bahkan anak-anaknya memberikan panggilan kesayangan kepada Marx yaitu "Mohr".
Istri Marx, Jenny merupakan seorang wanita intelektual yang selalu setia mendampingi suaminya berjuang walau banyak pemerintah yang mereka tinggali tidak menyukainya. Jenny sangat mencintai Marx dan begitupula sebaliknya mereka adalah dua insan yang saling mencintai.
 Dan bahkan ketika istrinya meninggal Marx teramat sedih sehingga beberapa bulan setelah kepergiannya dia sakit dan menyusul istrinya.
Kesimpulan yang bisa saya tulis mengenai buku ini adalah bahwa filsafat Marx sejatinya merupakan sebuah emansipasi manusia atau humanisme yang dibalut dengan pandangan materialisme yang ateistik mungkin sehingga kadang tidak disukai beberapa kalangan.
 Penjelasan Fromm mengenai filsafat Marx tentang manusia dan kerjanya sangan relate sekali memang dengan masa sekarang dimana banyak manusia sudah kehilangan esensinya akan kerja.
Kelebihan dari buku ini adalah filsafat Marx dibawakan secara jelas dan telah disusun dengan baik melalui pendekatan psikologi oleh Form. Pada buku ini juga memberikan pandangan baru pada Marx tentang keluarganya.Â
Dan kekurangan yang mungkin agak sulit diterima adalah bahwa buku ini sangat kental akan bahasa filsafatnya dan akan sulit bagi orang awam dibidang filsafat maupun psikologi untuk membacanya, saya sendiri sering berulang kali membaca buku ini demi memahami maksud dan juga inti dari buku ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H