Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Budak Kata Ayang

18 Februari 2022   13:05 Diperbarui: 18 Februari 2022   13:07 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Kau biar dia mendikte hidupmu
Walau kadang hubungannya semu
Mengingatkan dengan tak jemu-jemu
Kata romantis banyak kau ramu

Dalam jarak tak beralasan
Bagi mereka yang sedang kasmaran
Siang malam bukan hambatan
Demi tunjukan suatu perhatian

Dering smartphone kian berisik
Abai walau yang lain jadi terusik
Diam tak dibalas jadi penuh selidik
Berakhir jadi hubungan toksik

Kalian berkabar hingga suara serak
Kalian tak sadar jadi norak
Hati kami mengejek penuh sorak
Tapi mulut kami diam tak bergerak

Kalian mengejek ku tak ada ayang
Memang diri tak punya ayang
Tapi pada semua aku berkasih sayang
Bukan hanya kepada satu seorang

*****
Rahmad Alam, 18 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun