Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bisikan Deru Air

12 Februari 2022   07:10 Diperbarui: 12 Februari 2022   07:17 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com

Kala air mulai menderu

Keheningan telah jadi berlalu

Hati rasa mulai mengharu

Hidup tak pernah hampa selalu


Memainkan gemericik bak pentas

Menghantam dasar batu cadas

Menghampiri masa-masa lawas

Kala hidup tak terlalu keras


Air jatuh bawa melodi

Suara indah dari tempat tinggi

Ketentraman mulai bersemi

Deru air tak akan pernah terganti


Bisikan datang dalam sukma

Jadi orkestra dia menjelma

Suasana jiwa tak lagi sama

Waktu bergulir terlalu lama


Air mengalir tak berkesudahan

Jadi suara penghantar keheningan

Bak jadi musik dari kahyangan

Menembus jauh ke dalam angan-angan

Rahmad Alam, 12 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun