Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UST, suka menulis dan rebahan.

Seorang mahasiswa fakultas psikologi universitas sarjanawiyata tamansiswa yogyakarta yang punya prinsip bahwa pemikiran harus disebarkan kepada orang lain dan tidak boleh disimpan sendiri walaupun pemikiran itu goblok dan naif sekalipun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terjerembab dalam Kubangan Lumpur

31 Desember 2021   17:51 Diperbarui: 31 Desember 2021   18:18 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: pixabay.com 

Hujan tiba diiringi oleh semua pungawanya
Tetesan air menjadi si pemeran utama
Basah menjadi pendamping sempurna
Diikuti lumpur dari tanah menjelma

Tubuh bergerak susuri jalan
Setelah bekerja tanpa pengharapan
Kaki terjatuh dalam kubangan
Semua terasa seperti kesialan

Dalam mimpiku tak kulihat susah
Pada akhirnya hasil membuat resah
Ingin usaha ini menjadi pasrah
Harusnya jadi keterampilan yang diasah

Usaha akan dibayar nanti
Sebelum ataupun sesudah kita mati
Walau kadang merasa tidak pasti
Bosan sudah mulai mengitari

Kadang kita terjerambab bosan
Lumpur jadi serupa kemalasan
Mari bersihkan lumpur di badanmu kawan
Teruslah menatap kedepan dan berjalan

(Rahmad Alam, 31 Desember 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun