Mohon tunggu...
R. AMRAN
R. AMRAN Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Saya seorang jurnalis yang memiliki kesenangan menulis cerita dan perjalanan hidup seseorang sebagai inspirasi, selain itu saya selalu terobsesi untuk menggali suara-suara mereka yang kerap terpinggirkan agar dapat terdengar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kinan, Abadi dalam Bait yang Tak Terucap

6 November 2024   09:35 Diperbarui: 6 November 2024   09:39 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Namun itulah caraku membuatmu abadi dalam dunia yang sering terlupa.

Kinan, setiap baris yang kutulis adalah jejakmu,

Sebuah upaya sia-sia untuk mengikat kehadiranmu dalam huruf yang fana.

Tatapmu adalah misteri yang tak bisa kupecahkan,

Senandung sunyi yang menggetarkan meski tak bersuara.

Aku yang terbiasa merangkai fakta di atas pena,

Kini tersesat dalam pesona yang tak bisa kubaca atau kujelaskan.

Kinan, kau bukan sekadar perempuan dalam cerita malam,

Kau adalah cinta yang lahir di celah sunyi dan gelap.

Dan meskipun kata-kata tak dapat menggenggammu sepenuhnya,

Kubiarkan dirimu hidup dalam tiap bait ini,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun