Di Ohio, Amerika Serikat, pada 12 April 1981 ditemukan mayat seorang pelayan berusia 18 tahun bernama Debra Lee Miller. Ia dipukuli sampai meragang nyawa dengan jeruji oven di apartemennya. Pembunuh Miller tidak terungkap. Kasusnya ditutup pada 1989 karena tidak ada bukti yang kuat, hanya menyisakan prasangka. Miller dalam buku hariannya, menulis bahwa ia terlibat secara seksual dengan beberapa petugas kepolisian di Mansfeild.
Kasus dingin ini dibuka kembali pada 2021 dengan menggunakan teknologi DNA dan teknik investigasi forensik. Senin lalu, 30 Desember 2024 kepolisian menyatakan bahwa James Vanest bertanggungjawab atas kematian Miller, 43 tahun setelah kejadian. Ia adalah tetangga Miller yang pada saat itu berusia 26 tahun. Kesimpulan tersebut muncul dari bukti DNA yang tersisa dari ruangan korban. Vanest sebenarnya pernah diinterogasi tetapi tidak ditetapkan sebagai tersangka selama penyelidikan awal.
Laporan CBS News mengungkapkan Vanest telah diwawancarai kembali pada November 2021. Saat itu, ia mengaku berbohong pada penyidik saat wawancaranya 1981 silam. Penyelidik merasa Vanest mencoba membuat alibi atas temuan DNA di apartemen Miller. Wawancara selanjutnya pada musim semi 2024, Vanest menolak berbicara dan meminta pengacara. Setelah usaha percobaan kabur ke Virginia Barat, ia tewas dalam baku tembak dengan tim SWAT.
Forensik dalam Laporan Jurnalisme
Kerja-kerja forensik tidak hanya digunakan oleh penegak hukum. Jurnalisme melalui teknologi sumber-sumber terbuka kerap bekerja mencari fakta dalam sebuah kejadian. Salah satunya digunakan oleh The New York Times untuk mengungkap berbagai kasus-kasus besar melalui analisa visual. Seperti pada kejadian penembakan misil dari pesawat nirawak di Afghanistan oleh Amerika Serikat yang menyasar pada 10 warga sipil, termasuk seorang pekerja bantuan sosial dan tujuh orang anak-anak.
Surat Kabar The New York Times menganalisa kejadian tersebut dari berbagai sumber terbuka dan menyimpulkan penembakan misil oleh Amerika Serikat itu merupakan tembakan salah sasaran. Padahal Amerika Serikat ingin menyasar pada afiliasi kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS) yang mencoba melakukan pengeboman saat Amerika Serikat keluar dari Afganistan setelah pemerintahan Taliban mengambil kekuasaan. Seminggu setelah hasil investigasi The New York Times diterbitkan, pihak berwenang Amerika Serikat mengaku telah melakukan penembakan misil pada sasaran yang salah.
Di Filipina, jurnalis Rappler membuat laporan panjang soal pemilihan presiden 2022 dan menginvestigasi untuk menemukan aktor-aktor di balik serangan disinformasi yang ditujukan pada media dan kelompok-kelompok kritis. Laporan itu menemukan, dibalik akun-akun palsu, grup dan fanpage Facebook, ada keterlibatan state actor sebagai pelaku serangan disinformasi.
Narasi TV juga melakukan hal yang sama ketika terjadi pembakaran Halte Sarinah saat ada aksi demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020. Narasi TV menggunakan melalui teknologi sumber-sumber terbuka dengan memeriksa banyak rekaman CCTV, didapati adanya sekelompok orang yang secara terorganisir melakukan pembakaran Halte Sarinah.
Studi di Indonesia
Di Indonesia, laporan investigasi bersama oleh Majalah Tempo, Mongabay, Betahita, Malaysiakini, dan organisasi masyarakat sipil Auriga Nusantara menelusuri jejak api di puluhan konsesi kehutanan tiga perusahaan perkebunan sawit pada 2019. Citra satelit dan pengecekan lapangan di konsesi tiga perusahaan menguatkan dugaan keterlibatan korporasi dalam malapetaka kebakaran hutan dan lahan yang mengakibatkan kerugian negara hingga 75 triliun.
Laporan tersebut terbit pada edisi Sabtu, 12 September 2020, Investigasi Korporasi Api pada laporan utamanya yang berjudul Jejak Korporasi Penyulut Geni. Penulis secara khusus mewawancarai jurnalis Tempo yang menjadi koordinator liputan investigasi tersebut dan ahli forensik kebakaran hutan dan lahan IPB University pada tahun 2023, untuk keperluan penulisan skripsi berjudul Open Source Intelligence Sebagai Pendekatan Investigasi Peristiwa Kejahatan Oleh Jurnalis (Studi Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 pada Laporan Investigasi Korporasi Penyulut Geni di Majalah Tempo).