Ketika Selasa malam (20/9), PDI-P akhirnya umumkan dukung Ahok-Djarot buat Pilkada DKI Jakarta, saya jujur gak heran. Analisa pengamat politik a la waroeng kopi Agus Wahid kembali manjur (baca juga: Lucu Sih, Partai Politik Kok Gak Calonkan Kader Sendiri?).
Jumat tengah malam (16/9), Agus Wahid kembali menulis pesan ke saya via Whatsapp. “Lu tulis lagi, daripada Amin Rais nyerang Ahok mending ikut nyalon Gubernus lawan Ahok. Biar lebih seru nanti pertandingan.”
Menurut Agus Wahid, posisi Gubernur DKI sekarang itu seksi dan jadi trend untuk jembatan jari RI1. Gara – gara Jokowi, banyak yang masih ngiler ikut tanding DKI 1 siapa tahu menang dan bisa kayak Jokowi.
“Kan seru nantinya kalau Ahok pasangan sama Megawati, Prabowo dengan Ahmad Dani dan Amin Rais dengan Ratna Sarumpaet (ke pentas RI1).”
Lebih lanjut pengamat politik waroeng kopi asal Ngantang (Jawa Timur) ini menuturkan, “Daripada koar-koar mending Amin Rais dan Habib Rizieq ikutan nyalon Gubernur.”
Soal Risma, Agus Wahid memang betul lagi. “Partai lain kelimpungan, karena tidak ada calon lain yang diharapkan. Sementara buat PDIP, ajang kampanye calon buat Risma lebih kepada iklan gratis untuk menunjukkan pada rakyat kalau di PDIP banyak bibit yang bagus.”
“Uniknya ada politikus di jaman Mega RI1 suka bilang pemimpin perempuan tidak layak sebagai imam. Apa mereka lupa, kalau sekarang ngotot (mendukung) pemimpin perempuan, Risma ditarik-tarik.”
Weleh-weleh, bener lagi analisamu, Cak Agus. Ngopi lagi yuk…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H