Ojek online itu merupakan salah satu bentuk implementasi konsep sharing economy.
Sederhananya, kalau bahasa saya mah, yah seperti realisasi konsep gotong royong.
Nah, yang namanya gotong royong mah, jangan dipandang enteng. Itu sinergi beberapa kekuatan, bahkan raksasa pun bisa jatuh.
Kembali ke soal ojek online. Pihak perusahaan penyedia jasa tidak perlu membeli dan memiliki unit kendaraan, ataupun pul tempat parkir kendaraan.
Pemilik kendaraan pun tidak perlu terikat kerja di instansi, tetap bisa bebas dan dapat tambahan duit.
Nah, soal penumpang ini yang kadang-kadang masih tricky. Sebagian kecil seperti belum mengubah mind set atau cara pandang, jika naik ojek online itu adalah realisasi konsep sharing economy atau gotong royong.
Sederhananya, penumpang bukanlah raja atau ratu, tapi teman berbagi beban untuk dapat menikmati kendaraan transportasi yang lebih nyaman namun lebih efisien dalam biaya. Yah, namanya juga berbagi beban alias gotong royong.
Ini dia cara pandang dan kerangka berpikir yang perlu diubah (bukan dirubah lho), jadi semuanya bisa berbahagia yang terlibat di ojek online. Mau itu perusahaan, pemilik kendaraan maupun penumpangnya.
Semoga bermanfaat.
Bogor, 16 Juli 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H