Mohon tunggu...
Rahmat Derryawan
Rahmat Derryawan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya seorang automotive enthusiast, traveller, movie goers, ayah dari 4 orang anak, suka menulis dan fotografi. Blog pribadi jbkderry.wordpress.com Twitter @jbkderry email derry.journey@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Indonesia Negara Terbesar Kelima di Dunia Penyumbang Kematian di Jalan Raya

6 Desember 2015   08:45 Diperbarui: 6 Desember 2015   11:33 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="AKBP Warsinem memberikan materi etika berkendara kepada para peserta."][/caption]Hari Sabtu pagi 5 Desember 2015, saya menjalankan tugas peliputan dari kantor, portal mobilinanews. Pagi itu, pihak Asuransi Astra bekerjasama dengan pihak Polda Metro Jaya (PMJ) mengadakan pelatihan safety riding untuk sekitar 50 jurnalis undangan bertempat di area markas kepolisian DKI Jakarta tersebut.

Yang membuat saya kaget adalah data yang dilansir oleh AKBP Warsinem, Analisis Kebijakan dari Ditlantas PMJ. “Setiap jam sekitar delapan orang meninggal dunia di Indonesia, karena kecelakaan lalu lintas. Sementara dalam satu hari kira-kira korban kecelakaan meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas mencapai 80 hingga 85 orang,” kata AKBP Warsinem yang telah menjalani profesi sebagai Polwan sejak tahun 1978.

Menurut AKBP Warsinem, ada beberapa faktor yang membuat jalan raya telah menjadi pencetus kematian dalam jumlah besar.

“Salah satu penyebab utama adalah rendahnya kesadaran dan kesiplinan berlalu lintas dari pengguna jalan. Padahal di sisi lain jumlah pengguna kendaraan pribadi terus meningkat. Di wilayah Jabodetabek saja misalnya tercatat ada sekitar 20,7 juta orang yang memiliki kebutuhan berkendara setiap hari dan 56,8% menggunakan kendaraan pribadi. Sementara pengguna transportasi publik seperti kereta api baru mencapai 2%,” kata AKPB Warsinem.

Data lain yang ditampilkan AKBP Warsinem adalah peningkatan jumlah kendaraan baru setiap tahun sekitar 11,26%, sementara pertumbuhan jalan hanya 0,01%. Hal ini jelas membuat kapasitas muat jalan semakin tidak berimbang.

Belum lagi bentuk rintangan lain yang semakin memperparah kondisi lalu lintas, seperti parkir, jumlah jalan rusak, aktivitas bongkar muat barang, PKL di pinggir jalan, hingga pembangunan jalan layang dan monorel/subway.

Tidak heran kemudian jika menurut data WHO, Indonesia menjadi negara terbesar kelima di dunia dalam hal penyebab kematian di jalan raya, setelah China, India, Nigeria dan Brasil.

Untuk itulah dibutuhkan kesadaran tertib berlalu lintas di kalangan pengguna jalan. Pihak kepolisian Indonesia sendiri telah mengkampanyekan Gerakan Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas menuju Indonesia Tertib Keselamatan No. 1.

Bagi masyarakat di wilayah DKI yang ingin berpartisipasi dalam hal tersebut, dapat mengirim surel ke alamat email dikyasa_pmj@yahoo.co.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun