Hal ini berbeda dengan sel darah merah yang biasanya ada di dalam kapiler. Karena ruang dan sel darah putih tersebut transparan terhadap cahaya biru, kita dapat melihat titik cahaya yang bergerak mengikuti jalur kapiler dan seiring dengan denyut nadi.
Dalam kondisi yang ideal, kita bahkan mungkin dapat melihat ekor gelap di belakang titik cahaya tersebut. Ekor gelap ini disebabkan oleh sel darah merah yang berkumpul di belakang sel darah putih. Beberapa museum ilmu pengetahuan memasang layar cahaya biru agar pengunjung dapat melihat fenomena "blue sky sprite" ini dengan lebih jelas.
Meskipun setiap mata dapat mengalami efek-efek seperti floater dan fenomena entoptik lainnya, frekuensi dan jenisnya dapat bervariasi antara individu. Floater seringkali diabaikan oleh otak kita karena telah terbiasa untuk mengebaikannya.Â
Namun, jika floater terlalu banyak atau terlalu besar sehingga mengganggu penglihatan, hal tersebut bisa menjadi tanda adanya kondisi mata serius yang membutuhkan tindakan medis.Â
Sementara itu, fenomena entoptik seperti floater dan blue sky sprite hanyalah pengingat bagi kita bahwa persepsi visual kita sangat dipengaruhi oleh proses biologis dan pikiran kita, dan tidak hanya bergantung pada dunia eksternal semata.
Jadi, jika Kamu pernah melihat floater atau fenomena entoptik lainnya di dalam mata, tidak perlu khawatir. Mereka adalah fenomena yang umum terjadi dan umumnya tidak membahayakan kesehatan mata kita. Namun, jika Kamu mengalami keluhan yang serius atau terus-menerus mengganggu penglihatan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mata untuk mendapatkan penanganan yang tepat.