Mohon tunggu...
Bare minimum writer
Bare minimum writer Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

The past is just a story we tell ourselves -Samantha-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orang Datang dan Pergi, Begitu Juga dengan Memori, tapi Mengapa Itu Bisa Terjadi?

7 November 2022   13:00 Diperbarui: 7 November 2022   13:00 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Laura Fuhrman on Unsplash   

Sebenarnya stres membantu kita untuk lebih sigap dalam melakukan sesuatu. Namun, stres kronis membuat tubuh kita bereaksi sebaliknya, akibatnya hilanglah sel otak kita dan kita tidak mampu membentuk sel yang baru, yang mempengaruhi kemampuan kita untuk memelihara informasi baru. 

Penyebab Lain Memori Hilang?

Depresi adalah penyebab lain memori bisa hilang. Orang yang depresi 40% lebih mungkin terkena masalah ingatan. Rendahnya kadar serotonin, suatu neurotransmitter yang terkait dengan gairah bisa membuat orang yang depresi kurang memperhatikan informasi baru. 

Meratapi kejadian sedih di masa lalu, adalah gejala depresi lain, yang menyulitkan kita untuk memperhatikan masa kini, mempengaruhi kemampuan menyimpan ingatan jangka pendek. 

Pengasingan, yang terkait depresi, adalah faktor lain. Penelitian Harvard School of Public Health menemukan orang tua dengan interaksi sosial yang tinggi memperlambat penurunan ingatan lebih dari 6 tahun. Alasan pastinya belum jelas, tapi ahli mengira bahwa interaksi sosial memberi otak kita semacam latihan mental. 

Cara Melatih Ingatan

Seperti halnya otot, kita harus menggunakan otak kita atau kita akan berisiko kehilangan kemampuan mengingat kita. Tapi jangan putus asa terlebih dahulu. Karena terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu otak kita menjaga ingatannya. 

Pertama, pastikan diri kita aktif secara fisik. Peningkatan aliran darah ke otak bisa membantu kita dalam memelihara ingatan kita. Kedua, makan makanan bergizi. Otak kita membutuhkan nutrisi yang tepat agar bisa berfungsi dengan baik. Terakhir, beri otak kita "olahraga". Paparkan otakmu pada berbagai jenis tantangan. Misalnya seperti belajar bahasa baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun