Ada yang Belum Tau Gig Economy? Yuk Kita Cari Tahu Sama-sama-Saat pandemi seperti saat ini banyak perusahaan-perusahaan yang kegiatan operasionalnya terhambat bahkan terhenti. Kondisi yang demikian menyebabkan banyak perusahaan terpaksa untuk memecat sejumlah karyawannya.
Karyawan-karyawan yang dipecat pun tidak menyerah begitu saja. Namun, mereka memutar otak dan mencari kesempatan untuk membuka jasa bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan tertarik dengan kemampuan yang mereka miliki. Dari skenario tersebut saja kita sudah tahu gambaran besar dari Gig Economy. Namun, alangkah baiknya jika kita mengetahui lebih banyak terkait trend ini.
Apa itu Gig Economy?
Gig Economy adalah suatu istilah yang menggambarkan kondisi pasar tenaga kerja yang sebagian besar diisi oleh pekerja paruh waktu atau part timer  serta pekerja lepas atau freelancer, dengan atau sedikit pekerja tetap atau karyawan penuh waktu.
Istilah Gig sendiri merupakan istilah yang berasal dari dunia musik. Dalam bahasa Inggris Gig berarti pertunjukan. Pertunjukan di sini bermakna para performers atau penyanyi dan bandnya melakukan pertunjukan atau show di berbagai tempat dengan durasi yang pendek.
Seperti disebutkan di awal, Gig Economy banyak melibatkan banyak pekerja paruh waktu dan pekerja lepas. Alhasil Gig Economy bisa memberikan pelayanan yang lebih efisien dan efisien dibandingkan dengan kegiatan ekonomi biasa. Contoh dari Gig Economy ini yaitu munculnya layanan ojol seperti Grab dan Gojek.
Biasanya orang-orang yang mendapatkan manfaat atau hasil lebih dari adanya fenomena Gig Economy ini adalah orang-orang yang memiliki akses ke layanan teknologi, seperti Internet. Sehingga, tidak mengherankan jika kota-kota besar memiliki layanan Gig Economy yang lebih baik dan lengkap.
Gig Economy muncul dan berkembang karena terdapat beberapa faktor yang mendukungnya. Salah satu faktor pendukung tersebut yakni karena adanya alasan ekonomi.
Jika kita lihat dari sisi pemberi kerja atau pengusaha, kita tahu bahwa tidak semua pengusaha dapat mempekerjakan pegawai tetap. Sehingga, mereka pun merekrut pegawai-pegawai lepas untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang ada. Selain pekerjaan selesai tepat waktu, pengusaha juga dapat menghemat pengeluaran atau budget perusahaan.
Beralih ke sisi pekerja, biasanya terdapat orang-orang yang perlu mengambil banyak posisi atau pekerjaan hanya agar gaya hidup mereka terpenuhi. Selain itu, kecenderungan mereka untuk mengubah karir dari satu karir ke karir lain pun menjadi gambaran dari Gig Economy itu sendiri.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa Gig Economy adalah suatu kondisi ekonomi di mana kita bekerja untuk siapapun, tidak terikat dengan sebuah perusahaan atau pemberi kerja. Atau dengan istilah yang lebih sederhana, kita menjadi freelancer atau pekerja lepas dalam ekosistem Gig Economy.