Mohon tunggu...
Rahma Sofiannisa
Rahma Sofiannisa Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Padjadjaran 2010. Kampanye Pangan Lokal. \r\n\r\nTravelling. i travel. i write. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mencari Kotak Pandora, Dimanakah?

6 November 2012   15:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:52 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tak kan ku lupa selamanya, saat - saat indah bersama dirimu - Chrisye"


Lirik yang tiba-tiba mengingatkan saya pada dirimu, hey kamu yang disana!

Terkadang lirik lagu memang bisa mengingatkan seorang akan seseorang, sesuatu akan sesuatu. Semua ini memang sesuatu. Dan seharusnya saya memang berhenti menulis tentang sesuatu. Walau tak bisa, ya karena walau otak saya sudah memberi sinyal untuk stop, tapi hatinya gak mau. Alibi.

Kotak Pandora, katanya kotak itu bisa membawa saya ke masa lalu.

Ah, kalau begitu, bisakah kamu membawa saya kembali ke hari itu. Hari dan tanggalnya saya lupa. Tempatnya, saya ingat. Suatu ruang kelas. Ruang kelas tempat saya dan dia mengajar, walau sebenarnya yang mengajar dia sih bukan saya. Saya nebeng jadi asisten kamu saja.

Selalu bila saya teringat hari itu, awalnya saya merasa terjebak loh. Wong, saya maunya ngajar bareng temen se-kampus saya kok ujug-ujug bisa jadi sama dia? --dan satu orang lainnya. Tapi ya, satu orang lainnya itu moving class sifatnya, jadilah saya dan dia berdua --dan anak-anak tentunya dalam ruang kelas itu.

Meski awalnya merasa terjebak, dan ngerasa ada sedikit kongkalikong di sana-sini akhirnya saya terima ngajar bareng dia hari itu. Dan sudah bisa tertebak, hampir semua materi dia yang ngajarin. Awalnya agak kesel sih, kesannya dia kok gak ngasih kesempatan saya sama sekali. Egois.

Ah, tapi setelah dipikir-pikir, emang gaya ngajar saya bener-bener ga kreatif dibanding dia. Pantes anak-anak itu senang. Dan diam-diam peran saya berubah dari jadi guru pelan-pelan jadi asisten guru---haha. Saya hanya menuliskan apa saja yang dia omongkan, membuatnya dalam bagan-bagan. Sambil tersenyum memperhatikan dia dari belakang. Semangat sekali, tampaknya.

Hari itu kami mengajar tentang adaptasi. Semua bahan ada di buku. Materinya pun tidak banyak berubah, sejak jaman saya sd dahulu. Bahkan contohnya pun sama. Seperti contoh adaptasi morfologi itu selaput kaki bebek, adaptasi tingkah laku itu perilaku cicak memutuskan ekornya dll. Sama persis. Membosankan.

Tapi, bukan dia kalau ga kreatif. Tahukah anda, dia meminta anak-anak itu untuk mencari contoh lain selain yang di buku. Prinsipnya semua binatang yang hidup di dunia pasti melakukan adaptasi. Mau apapun hewannya, misalnya beruang kutub dengan bulu lebatnya, serangga, cacing dan entah apa saya lupa. Pokoknya idenya out of box. Dan hari itu, saya mendapatkan pelajaran barunya, jangan ragu untuk berpikir out of box ! cari sesuatu yang lain dari buku. Well, ga bisa dipungkiri kalau emang saya, dan mungkin juga anda, kadang sering cari aman dengan menjawab suatu pertanyaan yang jawabannya sudah pasti. Yang pasti-pasti saja. Tapi berpikir seperti itu kurang berseni, maksimalkan fungsi otak kita yuk dengan berpikir out of box! :)

Loh, jadi melantur kemana-mana ini. Pokoknya saya teringat kamu dan semangatmu.Terimakasih inspirasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun