Pendidikan merupakan proses pembelajaran sepanjang hayat untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan serta sikap setiap individu. Pendidikan memegang peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan sebagai langkah untuk mengetahui dan memahami setiap perilaku dan kegiatan yang dilakukan oleh individu yang berkaitan dengan kehidupan sehari-harinya. Di Indonesia sendiri telah dinyatakan dalam undang-undang yang berbunyi Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu usaha sadar, terencana dalam mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran supaya peserta didik dapat mengembangkan dirinya secara aktif dalam meningkatkan kekuatan spiritual keagamaan (Religious), pengendalian diri, kepribadian, intelektual, Etika, serta ketrampilan yang dibutuhkan untuk dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
Kualitas Pendidikan mempunyai peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas Pendidikan terdiri dari kompetensi guru, tenaga pengajar, sarana dan prasarana yang memadai serta dukungan dari sekolah dan lingkungan. Dengan kualitas Pendidikan yang tinggi akan meningkatkan validitas proses Pendidikan dalam membantu peserta didik dalam meraih pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi.
Dalam pelaksanaan Pendidikan di sekolah tentu harus didukung dengan sarana dan prasarana yang disediakan oleh sekolah dalam mendukung proses pembelajaran. Pendidikan dengan fasilitas sarana dan prasrana yang memadai tentu akan lebih menjanjikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini menjadi permasalahan dalam kualitas Pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat. Dimana masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah akan mendapatkan kualitas pendidikan yang tidak sama dengan masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas. Masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas memiliki lebih banyak akses dalam memilih Pendidikan yang akan diberikan kepada anak mereka, mereka lebih cenderung mendaftarkan anaknya di sekolah swasta dengan fasilitas Pendidikan yang lebih memadai daripada sekolah negeri. Sedangkan masyarakat menengah ke bawah cenderung memilih sekolah negeri karena biaya Pendidikan yang terjangkau namun memang terdapat perbedaan kualitas pedidikan yang didapatkan oleh anaknya.
Kesenjangan sosial ini sangat berpengaruh terhadap kualitas Pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat, hal ini dapat menimbulkan Ketimpangan antara masyarakat ekonomi menengah ke bawah dengan masyarakat menengah ke atas. Tidak heran jika masih banyak sumber daya manusia yang kurang berkualitas akibat dari sarana dan prasarana yang tidak memadai.
Pendidikan merupakan proses pembelajaran sepanjang hayat untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan serta sikap setiap individu. Pendidikan bisa diperoleh dari sekolah, keluarga, pengalaman hidup, dan lingkungan sosial. Pendidikan memegang peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.Â
Kesenjangan sosial yang tinggi pada masyarakat sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan yang didapatkannya. Masyrakat dengan ekonomi menengah ke bawah cenderung memperoleh pendidikan dengan kualitas rendah dibandingkan dengan masyarakat ekonomi menengah ke atas. Maka terdapat permasalahan kualitas pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat dimana terdapat ketidakmerataan fasilitas sarana dan prasarana dan faktor lainnya yang menghambat terwujudnya kualitas sumber daya manusia yang merata.
Adapun isu-isu yang beredar di kalangan masyarakat, yaitu:
- Sekolah negeri memiliki kualitas sarana dan prasarana yang kurang memadai atau tergolong rendah.
- Sekolah swasta memiliki kualitas sarana dan prasarana yang memadai
Perbedaan kualitas sarana dan prasarana antara sekolah negeri dengan sekolah swasta dipengaruhi oleh sumber pendanaan, efisensi, keterbatasan lahan, serta kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Sumber dana yang didapatkan oleh sekolah negeri adalah dari pemerintah, sehingga fasilitas yang dimiliki sekolah negeri umumnya standar dan bergantung pada alokasi anggaran dari APBN atau APBD. Biaya sekolah negeri tergolong lebih terjangkau karena adanya subsidi makan dari itu proses pembaruan fasilitas sering menjadi lebih lambat karena adanya birokrasi. Berbeda dengan sekolah swasta yang mendapatkan pendanaan dari biaya siswa, donasi ataupun yayasan sehingga sekolah swasta memiliki kebebasan dalam pengelolaannya. Hal ini akan berpeluang bagi sekolah swasta untuk menyediakan fasilitas yang lebih lengkap guna menunjang pendidikan siswanya. Sekolah swasta dapat menyediakan fasilitas lengkap dan modren, seperti ruang belajar berbasis teknologi dan fasilitas olahraga yang berstandar tinggi. Namun biaya yang harus dikelurkan untuk masuk sekolah swasta cenderung lebih mahal yang mana hal ini mengakibatkan akses fasilitas tersebut tidak dapat dijangkau oleh semua kalangan. Pada akhirnya antara sekolah negeri dan sekolah swasta memiliki keunggulan masing-masing yang dapat ditonjolkan.Â
Faktor yang meyebabkan terjadinya kesenjangan sosial terhadap pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat
Tingkat pendidikan orang tua sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan yang akan didaptkan oleh anak. Anak yang memiliki orang tua dengan pendidikan yang rendah cenderung mendapatkan Pendidikan yang tidak sebaik dari orang tuanya yang berpendidikan tinggi. Kondisi ekonomi keluarga juga menjadi salah satu faktor terjadinya kesenjangan sosial terhadap pendidikan anak dari keluarga dengan ekonomi yang buruk akan kesulitan untuk melanjutkan pendidikan karena faktor biaya pendidikan. Motivasi dan dukungan orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan yang akan didapatkan oleh anaklnya. Orang tua yang peduli dengan pendidikan akan lebih mendukung anaknya untuk belajar daripada yang kurang dalam memperhatikan pendidikan anaknya.
Hal ini bisa diatasi dengan meningkatkan anggaran pendidikan khususnya untuk sekolah yang masih minim sarana dan prasaran. Alokasi dana untuk membangun dan memperbanyak sarana dan  prasaran pendidikan di daerah terpencil dan miskin. Pemerintah juga dapat memberikan beasiswa khusus bagi siswa berprestasi tapi tidak mampu membiayai pendidikannya. Agar pendidikan yang didapatkan oleh masyarakat didapatkan secara merata dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.