Purnama melambai di ujung dunia
Di sepetak ruang, wanita berkepala dua
Merenung menanti kehadiran Tuannya
Telah tiba di hadapan si wanita
Tanpa basi basi
dilucuti dan melucuti
Si wanita yang tulus terlena hanya oleh perhatian
Bagaimana kamu akan mengakhirinya, Tuan?
Perhatian dan ketenangan yg engkau suguhkan
Hati wanita yang terasa lebih tentram
Apakah engkau akan hancurkan?
Kesucian yang telah kau musnahkan
Entah mengapa,
cintanya lebih dalam dari yang seharusnya
Apakah untuk kau permainkan?
Dia wanita,
Seolah hanya menjadi pelacur Tuan
Ketulusannya tak dicamkan
Wanita yang tidak meminta apa
kecuali memiliki Tuan seutuhnya
Dia wanita,
Pelacur yang baik budinya
Bagaimana kau akan berbuat untuk hatinya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H