Mohon tunggu...
Rahma Salsabila
Rahma Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

tugas bahasa indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dilema Daring

22 November 2020   23:01 Diperbarui: 22 November 2020   23:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Berdasarkan survey yang saya telaah bahwa pembelajaran jarak jauh ini ribet karena semuanya serba online,mulai dari mempelajari modul pembelajaran,latihan soal,megumpulkan tugas,diskusi dengan teman,sampai ulangan. Walaupun system online memudahkan banyak pekerjaan,namum dalam proses pembelajaran,siswa jadi mendapatkan tambahan pekerjaan seperti membuat video,mengirimkan foto,dan download aplikasi yang menyebabkan memori siswa penuh. 

Tetapi tetap saja walaupun online pengumpulan tugas tetap ada yang harus di ke sekolahkan. Selain itu, materi yang disampaikan dalam pembelajaran di rumah ini menjadi sulit dicerna karena tidak adanya tatap muka secara langsung,,walaupun melalui zoom meet tetap saja jika koneksi internet kita buruk materi yang tersampaikan hanya setengah saja dan hal ini tentu membuat siswa menjadi bingung.

Batas pengumpulan tugas yang terlalu sebentar atau cepat membuat siswa pusing dan stress karena menyebabkan siswa menghabiskan waktu lebih banyak untuk khawatir terhadap tugas yang diberikan daripada benar benar mengerjakanya. Tugas yang belum terselesaikan sampai mendekat batas akhir pengumpulan membuat siswa tertekan. 

Hal ini membuat siswa terus menerus merasa gelisah ketika diberikan tugas. Banyak siswa yang mengatakan bahwa menerima tugas terlalu banyak mengakibatkan jam tidur berkurang. Selain itu,koneksi dan internet seingkali menjadi kendala,walaupun sudah diberikan kuota dari pemerintah tetap saja  kuota tersebut ada sebagian tidak dapat dipake untuk aplikasi belajar. Dan hal ini menyebabkan permasalahan karena kita harus membeli kuota lagi agar proses pembelajaran di rumah ini berjalan dengan lancer. 

Koneksi internet juga menjadi hambatan bukan hanya dipelosok saja,di wilayah bukan pelosok juga mengalami koneksi buruk  jika kartu tersebut tidak memadai untuk daerahnya sehingga membuat kesulitan untuk belajar. Maka dari itu,pemerintah harus peka terhadap krisis ini. Pemerintah harus berusaha lebih keras untuk mencari jalankeluar dalam mengatasi hambatan pembelajaran daring. Misalnya dengan memberikan tunjangan dan fasilitas yang memadai untuk siswa yang tidak mampu. 

Bukan hanya pemerintah saja kita juga sesame warga Indonesia harus bersama saling membantu dan menjaga dimasa pandemic ini dengan membantu pemerintah untuk tetap menerapkan protocol kesehatan agar kita bisa segera terbebas dari virus ini. Sehingga dengan begitu sekolah akan bisa dibuka kembali demi generasi penerus bangsa yang akan membangun masa depan Negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun