"...tinggalkan sisa riba jika kamu orang beriman. Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan RasulNya..."
Penggalan ayat dari Surat Albaqarah 278-279 di atas barangkali teramat kuat digenggam sehingga membuat komunitas ini tak gentar menghadapi sekedar lapar dan debu jalanan di sore menjelang waktu berbuka.Â
Komunitas Xbank Indonesia Cabang Semarang, Sabtu sore kemarin, berdiri berjajar dalam napas dakwah menyebarkan takjil gratis dan brosur anti riba di sepanjang jalan Majapahit, tepatnya di depan Rumah Sakit Bhayangkara Kota Semarang.
Ramadhan bagi umat muslim, memang sudah seharusnya tidak sekedar digunakan untuk melaksanakan ibadah puasa saja. Karena di bulan ini, Allah seperti sedang membuka keran pahala dengan sangat deras, bahkan atas amal kebaikan sebesar biji sawi sekalipun. Maka merugilah mereka yang tidak bisa meraup medali-medali atas olimpiade amal saleh yang khusus datang di bulan ini.
Komunitas Xbank yang tersebar luas di seluruh Indonesia, tersemai dan menjamur melalui sharing dakwah tentang riba, baik di media sosial maupun dalam kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Sebagian besar dari mereka adalah para mantan pegawai bank atau lembaga keuangan lainnya, yang telah mengambil keputusan untuk hijrah dari kolam riba.Â
Mereka rela meninggalkan kantor yang nyaman ber-AC, jabatan tinggi dan karir yang terjamin, juga gaji dan tunjangan tiap bulan, untuk sebuah pernyataan keimanan kepada Allah taala. Sami'na wa atho'na.
Karena itulah, mereka tidak lain pula adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan visi dan misi terhadap riba, yaitu sebuah dosa besar yang diremehkan oleh kebanyakan orang karena alasan kemudahan transaksi dan gaya hidup semata. Padahal riba adalah dosa besar yang akan mendatangkan murka Allah, sebagaimana halnya zina jika sudah merajalela.
Sedikit kebaikan itulah yang diharapkan oleh para pegiat Xbank Cabang Semarang ini, sehingga mereka sejenak meletakkan kesenangan 'ngabuburit' bersama keluarga dengan menunggu santapan nikmat di rumah, dan menggantinya dengan beradu dengan debu jalanan dan deru kendaraan, demi sebuah pesan penting yang terlupakan.
Sedemikian gerahnya mereka pada perkara riba, bukan karena mereka terbawa arus komunitas hijrah semata, atau tercuci otak oleh para ustaz yang berdakwah dengan keras. Namun memang demikianlah Alquran menyatakan firmanNya. Riba adalah salah satu hal yang Allah nyatakan HARAM dan menjadi dosa besar yang akan langsung ditantang perang olehNya jika tidak ditinggalkan.
Di dalam brosur yang disebarkan, mereka memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang riba dan tabiat buruk berhutang yang akan terus menjerat masyarakat tanpa pernah mau mengerti seberapa lelah dan letih kondisi para peminjam hutang riba itu.Â