Mohon tunggu...
rahma puspita
rahma puspita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mendengarkan musik, menggambar,menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberagaman Budaya "Wayang Kulit"

21 Juni 2024   11:12 Diperbarui: 21 Juni 2024   11:20 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Canva Sabilla Dayangku 

Wayang kulit adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang berupa shadow puppet performance. Seni ini menggunakan kulit binatang, biasanya kulit kerbau, yang diwarnai dan dibentuk menjadi figur-figur yang diproyeksikan di depan layar. 

Pertunjukan wayang kulit dimainkan oleh dalang dan diiringi musik gamelan serta tembang yang dinyanyikan para pesinden. Seni ini memiliki sejarah yang panjang, dengan catatan tertua yang berasal dari Prasasti Kuti tahun 840 M. Wayang kulit berasal dari budaya Hindu-Buddha dan kemudian diintegrasikan dengan budaya lokal dan agama Islam di Indonesia. 

Pertunjukan wayang kulit biasanya berlangsung sekitar 8 jam dan dibagi menjadi tiga segmen, masing-masing menggambarkan masa kanak-kanak, masa dewasa, dan masa tua. Tokoh-tokoh dalam wayang kulit dapat dibedakan menjadi karakter baik dan jahat, serta memiliki karakter khas masing-masing. Wayang kulit tetap hidup dan berkembang hingga saat ini, dengan masing-masing tipe pertunjukan memiliki penggemarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun