KB Mutiara Hati merupakan salah satu lembaga pendidikan dengan jenjang TK di Mulyoagung, kec. Dau, Kab. malang, Jawa Timur. Dalam melaksanakan kegiatannya KB Mutiara Hati berada di bawah naungan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Secara geografis KB Mutiara Hati beralamat di Jl. Raya Dermo  No. 67, Jetis, Mulyoagung, Kec. Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur 65151. Akses jalan untuk menuju KB Mutiara Hati sangat mudah, kareana bisa ditempuh hanya menggunakan jalan darat saja.
Fasilitas yang disediakan di KB Mutiara Hati menyediakan listrik untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Sumber listrik yang digunakan KB Mutiara Hati berasal dari PLN. KB Mutiara Hati Menyediakan akses internet yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. KB Mutiara Hati menyediakan tempat untuk bermain untuk anak-anak.
Akreditasi KB Mutiara Hati memiliki akreditasi C. Berdasarkan data administrasi KB Mutiara Hati memiliki 1 kepala sekolah, memiliki 6 guru, 11 siswa laki-laki, dan 9 siswa perempuan. Memiliki sejumlah 3 kelas untuk anak paud. Memiliki tempat untuk makan bersama-sama anak paud.
Yurfika Rahmadan Sari, S.sos, S.pd merupakan kepala sekolah yang cerdas, ramah, tegas, dan adil. Menurut beliau kepala sekolah KB Mutiara Hati mempunyai target utama yaitu memajukan sekolah KB Mutiara Hati yang awalnya dulu sempat terbengkalai sehingga sekarang beliau ingin memajukan sekolah ini untuk wadah meningkatkan kreativitas siswa yang nanti nya akan menciptakan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan dikenal oleh masyarakat luas.
PMM (Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa) adalah pelaksanaan pengalaman Ilmu Pengetahuan dan Teknologi kepada Masyarakat untuk mengembangkan pengetahuan Masyarakat umum kegiatan pengabdian atau pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa (PMM) untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa dari Univeristas Muhammadiyah Malanag (UMM) dari kelompok 83, Gelombang dua yang beranggotakan lima orang yaitu Erick Tri Pamongkas, Felix Romasnyah, Muhammad Rizal Saputra, Dwi Nurwidya Ningsih, dan Rizqiyah Nurrahma. Kita berlima didampingin oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Bapak Iradhad Taqwa Sihidi, S.IP., M.A.
Program Kerja Menanam Tanaman
Menanam tanaman di sekolah tidak hanya memberikan keindahan visual, tetapi juga memiliki banyak manfaat lain yang dapat meningkatkan lingkungan belajar dan kesejahteraan siswa serta staf. Sebelum menanam kita mengedukasi terlebih dahulu kepada adik-adik penting nya menanam tanaman, cara merawatnya, dan bagaimana cara untuk menanam.Â
Disini saya akan menjelaskan pentingnya merawat tanaman disekolah. Tanaman menambahkan elemen estetika yang menyegarkan ke lingkungan sekolah. Taman hijau, tanaman hias di koridor, atau pot-pot tanaman di dalam ruangan dapat memberikan nuansa yang lebih menyenangkan dan memikat.Â
Tanaman melakukan proses fotosintesis, mengubah karbon dioksida menjadi oksigen, sehingga meningkatkan kualitas udara di sekitarnya. Ini dapat membantu menciptakan udara yang lebih segar dan bersih di lingkungan sekolah. Berinteraksi dengan alam langsung, seperti melihat dan merawat tanaman, dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Tanaman di sekolah dapat menjadi sumber kedamaian dan ketenangan bagi siswa dan staf.Â
Menanam tanaman di sekolah memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar tentang siklus hidup tanaman, ekosistem, dan tanggung jawab merawat lingkungan. Ini dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum dengan berbagai kegiatan pembelajaran interaktif di luar ruangan. Melalui kegiatan menanam dan merawat tanaman, siswa dapat belajar tentang pentingnya konservasi alam dan pelestarian lingkungan. Mereka dapat memahami betapa pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.Â
Menanam tanaman di sekolah dapat membantu siswa untuk terhubung dengan alam dan mengembangkan rasa kepedulian terhadap lingkungan. Mereka dapat mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan alam sekitar mereka melalui pengalaman langsung dalam merawat tanaman. menanam tanaman dapat menjadi kesempatan bagi seluruh komunitas sekolah, termasuk siswa, guru, staf, dan orang tua, untuk bekerja sama dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
