Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keayalan

26 Juli 2020   23:01 Diperbarui: 26 Juli 2020   22:59 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Bessi

Pijar sang surya merekah memecah langit

Menembus setiap celah kegelapan

Atas keperkasaannya ia merengkuh segenap jiwa

Menghangatkan setiap jiwa yang beku

Mencairkan segala pola pikir yang ringkih

Namun, hangatnya tak sampai ke dasar hati

Lantas batas nalar tak mengira dan bertanya

Apakah pijar hanya lamunan tak bermakna dan tak pernah akan kembali?

Namun, relung jiwa tak terima, ia menggugat dan berkata

Esok, pijar pasti kan kembali

Dalam penantian, termenung merenung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun