Pendidikan yang kontekstual dengan kehidupan murid tentu perlu dihadirkan dalam pembelajaran, itu akan memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi mereka. Tentu saja dari pola interaksi dalam pembelajarannya sendiri perlu menerapkan prinsip demokrasi dan dialogis. Membiasakan murid untuk berani menyampaikan ide dan gagasannya.
Freire juga menambahkan, untuk membangkitkan gairah murid untuk bisa melek terhadap masalah dimasyarakat, maka realitas sekitarlah yang perlu dijadikan objek dari pembelajaran. Dengan begitu, murid dapat memperoleh sensitifitas terhadap lingkungannya dan membangkitkan rasa untuk mau merubahnya.
Sudah seharusnya pola pendidikan dan sekolah kita menghasilkan manusia yang sejati, dalam arti ia memiliki kecakapan hidup yang mumpuni sesuai potensinya dan mampu menebarkan manfaat kepada lingkungan sekitarnya. Jangan sampai sekolah malah menjadi pabrik pencetak murid rasa alien, yaitu murid yang asing, murid yang tak dikenal, dan jauh dari kehidupan masyarakatnya sendiri.
Mata rantai alienasi murid harus segera dihapuskan, tidak boleh hasil pendidikan kita adalah orang yang enggan untuk berbakti dan merubah masyarakatnya. Kita perlu para pemikir baru yang giat dan mau berjuang memajukan bangsanya, buka para pemikir yang hanya pintar tetapi ogah-ogahan dalam melakukan pembenahan dan pembaharuan di masayarakat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H