Wayang golek perlu membuktikan dirinya sebagai mahabudaya yang juga dinamis. Urgensi wayang golek dikalangan masyarakat sunda tentu sangat penting. Di zaman edan ini, wayang golek juga dapat berperan sebagai pemfilter dan stabilisator kebudayaan luar yang masuk ke masyarakat Indonesia.
Regenerasi para dalang muda pun perlu segera digalakan. Setelah sang maestro dalang wayang golek berpulang yaitu Asep Sunandar Sunarya masyarakat sunda dan Indonesia tentu merasa kehilangan yang teramat sangat. Masyarakat rindu akan sosok Asep Sunandar baru yang tentunya dapat membawa harum bangsa ini di kancah internasional.
Penting juga pemanfaatan media sosial dalam mendokumentasikan dan mempublikasikan pagelaran wayang golek agar dapat diketahui masyarakat luas. Dengan adanya berbagai macam media sosial seharusnya publikasi pagelaran wayang golek dapat dengan mudah diakses. Pendokumentasian wayang golek pun penting dalam rangka mengembalikan pamor wayang golek agar dapat kembali eksis dan khususnya mampu menarik perhatian generasi muda kita.
Dinas kebudayaan dan pariwisata tentu juga harus memperhatikan dan mensosialisasikan kesenian ini agar masyarakat domestik maupun asing tertarik untuk menyaksikannya. Sebagai tambahan, dengan statusnya sebagai "mahabudaya" tentu wayang golek pun dapat dijadikan media dalam mensukseskan program revolusi mental yang kini tengah digembar - gemborkan oleh pemerintah.