Lalu selama ini ngapain aja selama kalian sekolah hey ? tawuran ? cinta - cintaan ? Â atau cuma nonton guru ceramah ? Nah itu tadi pertanyaan kepada para pelajar kita di SMK.
Iklan - iklan dan promo SMK jujur saja lebih menggiurkan dan menyita perhatian para orang tua, jaminan lulus siap kerja, fasilitas yang lengkap, dan relasi dengan  perusahaan - perusahaan ternama terpampang di poster - poster yang  banyak membuat orang tua tertipu dan terperana. Banyaknya yah modus!.
Mau kerja bagaimana kalo yang diajarkan ternyata dibawah standar umum perusahaan, wong pas testing kerja malah pelanga - pelongo, toh disekolah yang gitu - gitu belum pernah rasanya diajarkan.Â
Mau kuliah juga susah, testing masuk malah pelanga - pelongo juga, toh disekolah ngga ada pendalaman materi bagi yang ingin melanjutkan kuliah. Mau wirausaha bagaimana, pengembangan sikap wirasusahnya juga kurang! Kalo masalah tawuran sama balap disini jagonya!
Itu hanya mayoritas dari pelajar SMK, namun kita patut bangga juga bahwa masih ada sebagian kecil dari pelajar SMK yang mampu membawa harum bangsa ini dalam kontes - kontes di tingkat nasional bahkan internasional. Namun sayangnya hal tersebut belum cukup untuk memajukan negeri ini.
Lembaga pendidikan ini perlu segera berbenah guna dapat menangani setiap masalah yang ada didalamnya. penting juga bahwa jika SMK ingin mencetak lulusan yang siap kerja, tentu harus dibarengi dengan fasilitas belajar yang memadai pula bagi para siswanya. Kemudian dari segi guru dan pembelajaran harus juga dibenahi, porsi metode demonstrasi dalam pembelajaran tentu harus lebih banyak dan intens daripada dengan metode ceramah.
Kerjasama dengan perusahaan yang sesuai program keahlian disekolah tak juga kalah penting dalam memahami standar umum perusahaan terhadap kemampuan pengetahuan dan keterampilan siswanya, tentunya agar mereka dapat mengetahui kebutuhan industri dan ketika lulus memiliki kompetensi yang bermutu dalam dunia kerja.
Satu lagi, sekolah juga tidak boleh menutup mata jika ada dari siswanya yang berniat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sekolah harus juga memfasilitasi mereka dengan bimbingan akademik serta bimbingan karir agar mereka bisa melanjutkan  minatya untuk kuliah. Â