Mohon tunggu...
Rafa eL Rafi
Rafa eL Rafi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang masih butuh banyak belajar.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aku, Anakku, dan kehidupannya

23 Juli 2013   09:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:10 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1374548097766311056

[caption id="attachment_276837" align="aligncenter" width="576" caption="Alfa Rafa"][/caption]

"Anakku adalah segalanya bagiku," kalimat itulah yang langsung terlintas dalam benak saya, ketika saya mendengar kata anak. Seperti para orang tua lainnya, tak pernah merasa jemu saya berkumpul dan bercumbu dengan anak saya. Ketika anak saya sedang tidur, sambil membelai dan memandangi wajahnya, terkadang terlintas kekhawatiran-kekhawatiran dalam benak saya.

Pertama, khawatir tidak bisa mendidiknya dengan baik. Itu adalah kekhawatiran saya yang pertama dan utama. Bahwa anak adalah amanah, ujian dan cobaan. Ketika kita bisa mendidik anak dengan baik, hingga dia bisa menjadi orang sholeh, maka dia akan menjadi jalan pembuka menuju ke surga. Tetapi sebaliknya, apabila kita tidak bisa mendidiknya dengan baik, bahkan dia tumbuh tidak seseuai dengan harapan kita, nakal, brutal dan tak bisa dikendalikan misalnya, maka anak akan menjadi jalan menuju ke neraka bagi kita.

Kedua, saya khawatir tidak bisa memberikan kehidupan seperti yang dia inginkan. Dalam arti, ketika dia dewasa nanti, apakah saya bisa menuruti semua keinginan dia (tentu saja keinginan yang rasional). Misalnya dia ingin kuliah dimana, atau ingin di pesantren mana, dsb.

Ketiga, saya khawatir tidak bisa membuatnya bahagia, atau membawa dia menuju ke kebahagiaan dalam hidupnya.

Ketika saya mendengar ungkapan bahwa "Anak yang Hebat lahir dari Orang Tua yang Hebat", maka pandangan saya tentu saja langsung mengarah pada diri saya sendiri. Saya hanyalah orang biasa, yang jauh dari kata hebat (sehingga anda tak perlu berkata wow). Apakah mungkin bisa melahirkan anak-anak yang hebat? Baik kehebatan itu dari gen orang tua, atau kehebatan itu berasal dari hasil cara mendidik anak secara benar.

Yang saya tahu hanyalah, bahwa anakku adalah darah dagingku, yang aku sakit ketika dia jatuh, yang aku jauh lebih merasakan perih ketika dia menangis, yang aku gembira ketika melihat dia tertawa dan bahagia.

Anakku, selamat Hari Anak. Semoga Ayahmu ini bisa memberikan yang terbaik untukmu dan kehidupanmu.

#Untuk Alfa Rafa Mina Rahman

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun