Mohon tunggu...
Rahma Nopti Mahendra
Rahma Nopti Mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Communication Studies student

Writing and creative thinking is a part of my life

Selanjutnya

Tutup

Love

Abusive Relationship, Bertahan atau Melepaskan?

20 Januari 2024   00:36 Diperbarui: 20 Januari 2024   03:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : gambar.wanitabaik.com

Dalam perjalanan cinta, kita semua mengharapkan hubungan yang penuh dengan kebahagiaan dan saling mendukung. Namun, tidak semua hubungan berjalan sesuai harapan. Beberapa orang mungkin menemukan diri mereka terjebak dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan dan penindasan, yang dikenal sebagai abusive relationship. Abusive relationship bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Mengenali tanda-tanda dan mengambil langkah-langkah untuk keluar dari situasi tersebut adalah langkah pertama menuju pemulihan. 

Abusive Relationship ini biasanya ditandai dengan adanya kekerasan secara verbal maupun non-verbal. Biasanya abusive relationship ini didasari oleh mental seorang pasangan yang tidak bisa mengontrol dirinya dengan baik. Sehingga terjadinya perubahan perasaan secara dratis, seperti emosi yang tidak stabil pada suatu moment. 

Lantas, haruskah bertahan atau melepaskan? 

 Lepaskan! lepaskan dan akhiri hubungan tersebut sebagai langkah awal dalam menyelamatkan diri dari abusive relationship. Melepaskan hal yang menyakitkan akan membuat perasaan hati menjadi lebih tenang dan damai, sebelum terjadinya badai dan trauma yang menghampiri kehidupan kita.

Melepaskan bagaikan menjadi peluang kita untuk memulai kembali kehidupan dan kesejahteraan diri. Melepaskan diri dari hubungan abusive seringkali merupakan langkah pertama menuju kesejahteraan pribadi. Ini memberikan kesempatan untuk fokus pada pemulihan dan membangun kembali rasa diri yang mungkin telah terkikis. Melepaskan diri dari hubungan abusive dapat memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi, terutama jika pasangan tersebut memiliki kecenderungan kekerasan atau kontrol yang merugikan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun