Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson pernah kesal dan marah-marah mengomentari harga transfer pemain yang kian melambung sangat tinggi. Sir Alex menilai, harga yang dikeluarkan klub untuk pemain bintang incarannya, sudah kian gila-gilaan.
"Ini sudah gila, Sebuah klub dengan entengnya membayar 45 juta euro (Rp 526 miliar) untuk pemain yang baru berusia 19 tahun. Saya pikir, ini sudah tidak masuk akal," ujar Ferguson mengomentari transfer PSG saat menggaet pemain muda Brasil, Lucas Moura.
Fenomena harga transfer pemain selangit itu muncul seiring adanya konglomerat-konglomerat super kaya yang membeli klub-klub Eropa. Yang paling tenar tentu saja sang raja minyak Syekh Mansour AN Nahyan yang membeli Manchester City, pemilik klub Paris Saint Germain yaitu Nasser Al-Khelafi ataupun taipan minyak pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Mereka yang sepertinya duitnya tak terbatas itu, tak segan-segan mengucurkan dana triliunan rupiah untuk menggaet pemain. Padahal konon secara hitung-hitungan bisnis, tidak untung, bahkan setiap tahunnya klub-klub itu rugi besar. Pengeluaran untuk biaya transfer dan gaji pemain, jauh lebih besar daripada pemasukan klub.
Sangat mungkin, hal itu dilakukan demi kepuasan atau mencari ketenaran semata. Mungkin bagi para orang-orang super kaya itu, uang triliunan memang layak dikeluarkan demi sebuah kepuasan.
Melihat ke depan, sepertinya fenomena pemain berbanderol triliunan rupiah seperti ini bakal makin marak. Lihat saja, pernyataan Syekh Mansour yang tak keberatan membayar Rp 2,4 triliun untuk Cristiano Ronaldo, jika sang pemain benar-benar akan dijual Real Madrid. Nasser Al Khelafi juga sama, bahkan ia juga akan membeli Lionel Messi dengan harga yang tak jauh beda dengan itu, jika sang bintang Argentina itu dijual oleh Barcelona. "Ronaldo dan Messi adalah dua pemain terbaik di dunia, akan sangat bagus jika memiliki mereka dalam satu tim. Saya menyukai keduanya," ujar Al Khelafi dengan enteng. Jadi, dia mau mengeluarkan uang hampir Rp 5 triliun agar 2 pemain itu mau bergabung ke klubnya. Edan!! Kini, kabarnya PSG juga sudah menyiapkan dana Rp 1,3 triliun untuk Neymar.
Jika sudah begini, kasihan klub-klub yang tidak mempunyai pendanaan kuat. Hanya bisa iri dan gigit jari. Untuk itulah, otoritas sepakbola Eropa atau UEFA menggagas adanya Financial Fairplay yang intinya, klub hanya boleh membeli pemain jika memang pemasukannya sesuai dengan pengeluarannya. Ya, semoga saja itu segera diberlakukan sehingga tak ada lagi klub-klub yang jor-joran sehingga membuat kompetisi dan bursa pemain jadi tidak sehat. Walau harus diakui, transfer gila-gilaan itu adalah berita yang menarik juga untuk diikuti. Hehe..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H