Mohon tunggu...
Rahmannita
Rahmannita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tugas Kampus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

ASO Menuju Penyiaran TV Digital

5 Agustus 2022   20:09 Diperbarui: 5 Agustus 2022   20:13 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 
Mohamad Arianto Haryono
203516516041
Universitas Nasional
 

Latar Belakang
 
Pada saat ini dunia berada dalam era globalisasi informasi digital, pada tahun 1990 sampai 2000 kemajuan teknologi digital telah menyebar luas dengan sangat pesat dan  meyebabkan perangkat tertentu dalam industry penyiaran pertelevisian yang bekerja dengan menggunakan teknologi analog secara berangsur sudah mulai terlengserkan dan digantikan dengan perangkat yang berkerja digital yang sudah sangat canggih, hal ini dilakukan karena adanya beberapa kelebihan menggunakan teknologi digital, seperti tidak akan terjadinya penurunan kualitas yang terjadi seperti sinyal meski sudah di bongkar pasang pada sinyal tersebut.
 
 
 
 
A. Apa yang dimaksud TV digital

Ini merupakan perangkat televisi yang mampu menangkap siaran sinyal pesawat digital dalam bentuk bit per data informasi, sama seperti yang disajikan dalam bentuk streaming seperti YouTube, Tiktok dan banyak jenis sebagainya. Pada akhirnya nantinya gambar yang di tangkap akan menjadi lebih jernih (smooth) dan tidak akan ada lagi gangguan ketika sinyal ditangkap. Sebagai gantinya TV model ini hanya akan memiliki 2 tampilan mode saja, diantaranya: bisa ditampilkan, dan tidak bisa ditampilkan. Pada saat sinyal di tangkap dengan baik maka gambar tersebut alan menjadi lebih jernih dan jelas (smooth). Kualitas rasio yang disajikan di dalam TV digital sendiri memiliki rasio 16:5. Ini merupakan yang rasio standar karna rasio ini di gunakan pada TV modern pada saat ini, sehingga apa yang di produksi dapat memuaskan para penonton/pemirsa yang ada di rumah untuk menikmati tontonan yang mereka inginkan dan para penonton tidak perlu lagi mengalami kesulitan/kesusahan dalam menonton TV.
 
B. Perbedaan TV analog dan TV digital

pemerintah memberikan informasi penting pada 30 april 2022 mengenai untuk melakukan analog switch off (ASO) pada tahap 1, atau mematikan siaran TV analog dan untuk beralih untuk ke TV digital. Pada untuk ASO tahap 1 ini rencananya akan ada beberapa kabupaten yang akan dimatikan siaran TV analog nya oleh pemerintah, maka tidak akan  heran jika timbul pertanyaan dari masyarakat di luar sana, apa itu TV analog dan apa itu TV digital.

Dan berikut merupakan perbedaan TV analog dan TV digital, diantaranya:
 
*BentukTV analog identik dengan TV tabung yang besar dan gemuk, namun banyak juga TV layar datar yang hanya menangkap siaran analog saja,akan  tetapi biasanya TV layar datar (LED/LCD) dan produksi lama. TV analog membutuhkan bantuan Set Top Box supaya dapat menangkap sinyal siaran digital yang di inginkan. Sedangkan Smart TV biasanya adalah TV digital dan catatan ada pilihan DTV saat pencarian saluran, ciri utama TV digital di Indonesia itu adalah memiliki sejenis sistem pemancar yang bermodelkan DVB-T/T2.
*SinyalTV analog merupakan TV yang terbatas karena hanya menerima sinyal antena UHF yang masih berbentuk analog, sinyal ini juga rentan akan mengalami noise, distorsi, dan gangguan. Sementara itu TV digital dapat memproses baik dari sinyal digital maupun dari sinyal analog tersebut.
*FiturTV analog sama sekali tidak memiliki fitur yang canggih apapun, di banding dengan TV digital yang memiliki layanan interaktif dan jadwal acara yang akan di tayangkan.
*Pemancar TV analog sangat bergantung pada jarak stasiun pemancar televisi, semakin jauh jarak pemancar dengan antena maka akan semakin lemah sinyal yang akan di tangkap hingga akan membuat gambar tersebut menjadi buram, dan berbayang. Di bandingkan dengan TV digital tidak akan bergantung pada jarak dekat atau jarak dengan pemancar tersebut.
*Kualitas GambarTV analog memiliki ukuran yang sangat terbatas dengan kualitas visual yang standar. Hal ini disebabkan karna terbatasnya bandwith yang dimiliki, sehingga sangat berdampak pada kualitas gambar dan suara yang sangat terbatas dan tidak bisa di tingkatkan lagi kualitas nya. Kualitas pada TV digital tentunya jauh lebih jernih karna memiliki bandwith yang sangat luas, TV digital juga di dukung dengan format siaran 16:6 yang memberikan kualitas gambar yang tinggi mulai dari High Definition (HD) hingga 4K.
 
C.Transisi TV Analog menjadi TV Digital

TV analog akan segera bergeser menjadi TV digital, meskipun TV analog sudah lebih dulu ada di Indonesia namun dengan seiring berjalannya waktu  dan perkembangan jaman TV analog sudah mulai terlengserkan dengan adanya kemajuan teknologi menjadi TV digital. Perkembangan yang ada dalam sistem penyiaran digital merupakan perkembangan yang sangat cepat dan sangat pesat di dunia, penyiaran dimana terdapat meningkatkan kualitas pelayanan melalui efisiensi pemanfaatan spektrum frekuensi. Awal mula ini bisa terjadi pada awal tahun 2012 di Indonesia memiliki peraturan dari Kominfo No. 05 tahun 2012, adanya megadopsi untuk standar penyiaran TV digital  (DVB-T2) yang merupakan pengembangan dari standar digital DVB-T yang sebelumnya ditetapkan pada tahun 2007. Pemerintah sangat berusaha untuk beradaptasi dan mengadopsi dengan perkembangan teknologi yang telah berkembang seperti saat ini di era globalisasi
 
D.Dampak Positif dan Negatif TV Digital di Era Globalisasi

Dampak Positif
*Pertama, Menambah Informasi. program TV digunakan sebagai sarana menambah informasi mengenai apapun yang terjadi di luar sana, tanpa kita lihat secara langsung kita bisa mengetahui apa saja yang sedang terjadi di dunia.
*Kedua, Menambah Wawasan. Program TV sangat berpengaruh untuk berkreatifitas masyarakat karena pada dasarnya program TV akan memberikan kita wawasan yang sangat luas untuk berkembang dan berkreatifitas dalam hal apapun yang belum pernha kita coba.
*Ketiga, Dapat Merasakan Tanpa Langsung Merasakan. Maksud dari ini adalah pada saat ada program seperti traveling atau kuliner yang mengunjugi tempat wisata atau daerah perdesaan dan tanpa harus langsung membuat kita kesana, kita pasti nya sudah akan tau dan seperti sudah merasakan ke tempat tersebut yang di tayangkan di TV.
*Keempat, Sebagai Sarana Hiburan
Tidak hanya untuk mendapatkan informasi, program di TV bisa juga sebagai sarana hiburan yang menghibur setiap para penonton karena aksi para pemain atau artis yang cukup menghibur penonton/pemirsa di rumah.
 
Dampak Negatif
*Mengikuti ucapan dan perkataan yang kurang baik, seperti yang sudah kita sudah ketahui bahwa pada saat ini banyak sekali sinetron yang di gemari oleh remaja muda saat ini, dan para anak muda juga mulai meniru cara berbicara dan perkataan yang kotor dan kebanyakan dari mereka meniru dan juga dijadikan bahasa sebagai sehari-hari.
*Mengikuti cara berpakaian budaya luar, Pada saat ini banyak sekali program tv yang ditayangkan seperti tayangan di luar negeri, banyak masyarakat yang mulai meniru tata berpakaian, terutama para remaja yang meniru cara berpakaian orang luar tersebut  dan berdandan dari para artis/aktor yang mereka lihat di TV.
*Tidak mendidik, Pada saat ini banyak sekali adegan-adegan sinetron atau film yang menunjukan adegan korupsi, berbohong, serta melakukan kejahatan lainnya. Jika anak-anak melihat adegan tersebut, maka mereka bisa saja meniru apa yang mereka lihat di TV.
 
BAB III PENUTUPAN.

Kesimpulan

Transisi TV analog menuju TV digital ini memiliki banyak sekali manfaat bagi masyarakat luas, seperti gambar yang lebih tajam/HD, berkurang nya efek noise atau gangguan sinyal dan kemudahan dalam recovery penerima dengan error correction code. Dan juga setelah mengetahui keuntungan yang di dapat maka masyarakat diharapkan dapat beralih ke TV digital dan membeli perangkat alat STB atau pesawat televisi digital yang memiliki keterangan produk yang sudah sesuai standar oleh peraturan yang ada, yang tentunya sudah mendapatkan jaminan kesesuaian teknologi dan spesifikasi teknis dan keamanannya terjamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun