Mohon tunggu...
Tyara Rahmannisa
Tyara Rahmannisa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kau kuabadikan dalam kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepotong Ingatan di Bawah Hujan

9 Januari 2014   21:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apalagi yang harus kutulis

karena sajak-sajak rindu telah membawamu pergi
jauh mengunjungi satu musim
di mana pagi menjadi abadi
Kata-kata nyaris habis
Perlahan mengikis tiap-tiap baris
pada sajak-sajak sepi
Sementara di sini
Aku masih mengais gerimis
Samar-samar
Pita kaset kusam kembali mendendang tembang
masa silam
Saat engkau kembalikan seribu malam
Yang hanya kunikmati dengan mimpi dan luka
dan kau coba wujudkan kata
Di atas secarik kertas
Gerimis menjelma hujan
Seketika kata-kata menjadi buta
Ingatan pun tumbuh liar mengakar
Membuka lebar pilar-pilar
Dan kisah lama menjadi semakin nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun