Gitar yang kupetik kisahkan ceritamu tentang perang dan air mata
Di penghujung senja yang gemilang,
kau genggam mawar itu dan
berpijarlah cahaya cintamu
Ribuan syair lahir dari paras-paras
cantik yang jiwanya pernah mati dan
hilang
Semestapun ikut berkumandang
Nyanyikan baladamu tentang perang
dan air mata
Palembang, 25 Januari 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!