Mohon tunggu...
Rahman Kamal
Rahman Kamal Mohon Tunggu... Jurnalis - Freelance Graphic Designer and Social Media Marketing Expert

Menulis, bercerita, dan berbagi kekuatan. Pecinta bola yang kadang romantis dan menulis berbagai topik ringan sehari-hari. #COYG

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ini Perbedaan Main Jelek dan Underperform, Pahami Biar Tidak Salah Kaprah

26 Februari 2024   20:05 Diperbarui: 26 Februari 2024   20:10 2882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan, kata Underperform dan main jelek banyak saya temukan di sosial media. Khususnya di fanbase klub sepakbola. Lebih-lebih tim kebanggaannya menunjukkan performa yang tidak seperti seharusnya. 

Tapi, tau gak sih? Kalau Main Jelek dan Underperform itu sebenarnya berbeda dan punya definisi masing-masing. Kendati memiliki makna berbeda dan definisi terpisah, masih banyak orang yang salah kaprah atas dua istilah itu.

Jadi, apasih bedanya dua istilah itu? Berikut penjelasannya. 

Perbedaan Main Jelek dan Underperform

Main jelek dan underperform dalam konteks sepakbola sebenarnya memiliki makna yang cukup mirip, tetapi ada sedikit perbedaan dalam nuansa penggunaannya.

Main jelek: Mengacu pada penampilan buruk secara umum dalam suatu pertandingan atau serangkaian pertandingan. Ini bisa mencakup berbagai aspek seperti teknik bermain, keputusan, atau performa secara keseluruhan.

Underperform: Lebih menekankan pada tidak mencapai standar yang diharapkan atau yang sebelumnya telah ditetapkan. Seseorang dianggap underperform jika mereka gagal memenuhi ekspektasi yang biasanya diharapkan dari mereka berdasarkan kualitas atau sejarah penampilan mereka.

Jadi, sementara "main jelek" lebih bersifat deskriptif terhadap penampilan yang buruk secara umum, "underperform" menunjukkan bahwa pemain tersebut gagal memenuhi harapan atau standar tertentu yang seharusnya mereka capai.

Ada sebuah pandangan menarik tentang perbedaan main jelek dan underperform dari Kevin William melalui akun X nya, @kevinbahasbola

Dalam postingan menjelaskan perbedaan main jelek dan underperform, Kevin membawa contoh pertandingan Arsenal vs FC Porto dalam babak 16 besar Liga Champions di Stadion Do Dragao, Porto, Portugal sebagai contoh. 

"Selama 90 menit Arsenal cuma dapet 0.13 xG dari open play, terbilang mustahil buat bisa cetak 1 gol dari 13% peluang --- dan hasilnya benar 0 gol." tulis Kevin. 

Dengan adanya metric baru sepakbola seperti Expected Goal atau xG, kita dapat lebih mudah menilai performa sebuah tim berdasarkan metric data selama pertandingan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun