Mohon tunggu...
Rahma NidaDiyana
Rahma NidaDiyana Mohon Tunggu... Guru - Masih belajar

Instropeksi dan lakukan terbaik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanaman 200 Pohon di Ring Road (Lingkar Selatan) Desa Kowang Tuban Jawa Timur

31 Januari 2022   15:09 Diperbarui: 31 Januari 2022   15:13 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKM-DR 2021-2022 pasca pandemi yang diselenggarakan oleh mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan berbagai kegiatan di Desa Kowang. Salah satunya adalah kegiatan penghijauan dengan penanaman 200 pohon di sepanjang Ring Road Desa Kowang. 

Pinggiran ring road yang dipilih sebagai tempat penanaman merupakan tempat yang sangat strategis untuk menanam. Hal tersebut dikarenakan sejak adanya pembangunan jalan raya banyak pohon yang ditebang habis. Sehingga kegiatan ini merupakan bentuk percontohan kepada masyarakat terutama warga Desa Kowang untuk mereboisasinya.

Adapun pohon yang ditanam terdiri dari 40 batang Tabebuya, 50 batang Ketapang, 50 batang Flamboyan, dan 60 batang Glodok Tiang yang bibitnya diperoleh dari pihak perhutani. 

Kegiatan penanaman yang berlangsung dilakukan bersama Pemdes Kowang, cabang dinas kehutanan wilayah Bojonegoro, penyuluh lapangan kehutanan Tuban, Babinsa, dan Babinkamtibnas, serta mahasiswa KKM-DR UIN Malang pada hari Jum'at, 21 Januari 2022.

Kegiatan penanaman di mulai pada pukul 08.00 WIB dengan apel sebagai awal kegiatannya. Cukup 20 menit apel berlangsung dengan lancar, yang kemudian berlanjut dengan kegiatan penanaman. 

Karena kegiatan bertepatan dengan hari Jum'at, yang mana hari tersebut menghendaki semua kegiatan akan terhenti pada jam 11.00 WIB untuk umat muslim terutama laki-laki melakukan kewajibannya beribadah yaitu Sholat Jum'at. Sehingga untuk mempercepat kegiatan penanaman, maka kami dibagi menjadi dua wilayah menanam yaitu sebelah barat dan timur. Alhasil kami selesai menanam pada pukul 10.30 WIB.

Dengan demikian berakhirnya acara yang kami harapkan masyarakat dapat meneladaninya meskipun pewujudannya hanya menanam satu atau dua pohon. Hal tersebut dapat diyakini untuk tujuan di masa depan, dimana bermanfaat bagi anak cucu kelak. Dan ketika pepohonan dan tanaman mulai ditebangi, mereka akan teringat kebiasaan nenek moyangnya untuk menanam kembali apa yang mereka tebang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun