LANGKAT - Apa yang dipelajari di ruang kelas kini menjadi kenyataan di kelurahan Palawi, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Sekelompok mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Program Studi Teknik Elektro, Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) telah mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat dari mata kuliah Pembangkit Energi Terbarukan untuk mengatasi masalah listrik yang telah lama membelenggu kelurahan ini.
"Selama ini, kami sering mengalami pemadaman listrik. Kadang seharian penuh tak ada listrik," ujar Pak Ardy, Kepala Lurah Palawi. Namun, harapan baru kini menyongsong bagi 2.000 jiwa penduduk kelurahan ini berkat kedatangan tim mahasiswa MBKM UNPAB.
Di bawah bimbingan Dr. Rahmaniar, dosen Teknik Elektro UNPAB pengampu mata kuliah Pembangkit Energi Surya, mahasiswa melakukan studi komprehensif tentang potensi energi surya di Kelurahan Palawi. "Kelurahan ini menerima paparan sinar matahari rata-rata 6 jam per hari. Ini potensi luar biasa yang selama ini belum termanfaatkan," jelas Dr. Rahmaniar.
Bintang, salah satu mahasiswa peneliti, menambahkan, "Kami tidak hanya menghitung potensi energinya, tapi juga menganalisis aspek sosial-ekonomi dan keberterimaan masyarakat terhadap teknologi baru ini."
Selama dua bulan, tim mahasiswa Teknik Elektro UNPAB melakukan serangkaian kegiatan, mulai dari pengukuran intensitas radiasi matahari, pemetaan lokasi potensial untuk panel surya, hingga sosialisasi dan edukasi masyarakat. "Ini pengalaman luar biasa. Kami bisa langsung mempraktikkan apa yang kami pelajari di kelas," ujar Ahmad, mahasiswa tahun ketiga.
Hasil studi menunjukkan bahwa implementasi sistem energi surya skala kelurahan dapat memenuhi 70% kebutuhan listrik Kelurahan Palawi. "Ini bukan hanya tentang listrik, tapi juga tentang membuka peluang ekonomi baru," tambah Dr. Rahmaniar. Ia menjelaskan bahwa dengan listrik yang stabil, warga bisa mengembangkan industri rumahan dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Antusiasme warga terlihat jelas. "Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa dan UNPAB. Ini membuka mata kami tentang potensi kelurahan yang selama ini tidak kami sadari," ungkap Ibu Minarni, seorang warga.
Keberhasilan proyek percontohan ini diharapkan dapat menjadi model bagi kelurahan-kelurahan lain di Indonesia yang masih menghadapi masalah kelistrikan. Dr. Rahmaniar menegaskan, "Ini bukti nyata bahwa pendidikan tinggi bisa membawa perubahan langsung bagi masyarakat. Mata kuliah Pembangkit Energi Terbarukan bukan sekadar teori, tapi solusi nyata untuk Indonesia yang lebih terang."
Dengan berhasilnya proyek ini, mata kuliah Pembangkit Energi Terbarukan di Program Studi Teknik Elektro UNPAB telah membuktikan relevansinya dalam memecahkan masalah nyata di masyarakat, sekaligus membuka jalan bagi masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di kelurahan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H