Mohon tunggu...
Rahmania LailatulFitri
Rahmania LailatulFitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Hobi saya yaitu hiking/naik gunung hehe :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar pada Anak Usia Remaja

7 Desember 2023   16:44 Diperbarui: 7 Desember 2023   16:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita harus mempelajari pendidikan anak
 Dengan begitu Anda bisa membesarkan anak Anda dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pendidikan anak. 

Metode yang digunakan adalah  kualitatif, yaitu tinjauan pustaka atau tinjauan pustaka dengan terlebih dahulu mengumpulkan dan menggabungkan informasi dari berbagai sumber  secara sistematis. Pihak-pihak yang  membentuk kepribadian adalah keluarga terutama orang tua, taman kanak-kanak, teman sebaya, dan agama
 Oleh karena itu, orang tua berperan penting dalam menciptakan lingkungan  belajar dan bermain bagi anaknya agar terbentuk anak yang berkarakter baik. Sehingga anak dapat tumbuh cemerlang dalam karakter, kecerdasan, tindakan, dan  segala sesuatunya. 

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahaun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun. Dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah (Diananda, 2018).
Sehingga terdapat beberapa pengelompokkan usia remaja, diantaranya:
1. Pra Remaja (11 atau 12-13 atau 14 tahun). Pra remaja ini mempunyai masa yang sangat pendek, kurang lebih hanya satu tahun; untuk laki-laki usia 12 atau 13 tahun - 13 atau 14 tahun. Fase ini disebut juga fase negatif, karena terlihat tingkah laku yang cenderung negatif. Pada fase ini perkembangan fungsi-fungsi tubuh juga terganggu karena mengalami perubahan-perubahan termasuk perubahan hormonal yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tak terduga. Remaja menunjukkan peningkatan reflektivitas tentang diri mereka yang berubah dan meningkat berkenaan
dengan apa yang orang pikirkan tentang mereka.
2. Remaja Awal (13 atau 14 tahun - 17 tahun). Pada fase ini perubahan-perubahan terjadi
sangat pesat dan mencapai puncaknya. Ketidakseimbangan emosional dan ketidakstabilan dalam banyak hal terjadi pada usia ini. Proses pencarian jati diri terjadi pada masa ini karena statusnya tidak jelas. Pola-pola hubungan sosial mulai berubah menyerupai orang dewasa muda, remaja sering merasa berhak untuk membuat keputusan sendiri. Pada masa perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol, pemikiran semakin logis, abstrak dan idealistis dan semakin banyak waktu diluangkan untuk teman sebayanya.
3. Remaja Akhir (17-20 atau 21 tahun). Pada masa ini, remaja ingin menjadi pusat perhatian, ingin menonjolkan dirinya, mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan mempunyai energi yang besar, dan berusaha memantapkan identitas dirinya. Pada fase ini, stabilitas mulai timbul dan meningkat, citra diri dan sikap pandangan lebih relistis, perasaannya lebih tenang, dan dalam menghadapi masalah dihadapi secara lebih matang (Diananda, 2018).

Remaja adalah masa peralihan atau perobahan dari anak –anak ke dewasa, pada usia remaja tumbuh percaya diri (self esteem) karena konsep dirinya sendiri yang meliputi perasaannya, diri dan tubuh yang dimilikinya. Self esteem ini akan berpengaruh besar terhadap apapun yang dilakukannya dan apabila orang tua mengarahkannya ke hal yang bersifat positif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun