PEMILU Legislatif sudah semakin dekat. Para CALEG pun semakin gencar berlomba-lomba mengkampanyekan diri mereka masing-masing. Berbagai jenis atribut kampanye seperti stiker dan poster terlihat di setiap sudut wilayah perkotaan maupun pedesaan. Tidak sedikit di antaranya yang mengganggu ketertiban umum.
Sedikit menilik perjalanan para anggota legislatif terpilih pada PEMILU 2009 lalu, masih sangat sedikit yang kinerjanya dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Kecenderungan yang terjadi justru seperti ada gap yang sangat jauh antara anggota legislatif dengan rakyat. Padahal sebagai dewan perwakilan rakyat seharusnya para anggota legislatif inilah yang menjadi tangan-tangan rakyat di struktur pemerintahan, sebagaiamana salah satu tugas dan wewenangnya yakni menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Bukan sebaliknya, dengan mengatasnamakan jabatan malah terkadang masyarakat yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kepentingan-kepentingan pribadi para anggota legislatif tersebut.
Hal ini harus menjadi evaluasi bersama, baik untuk para anggota legislatif agar memperbaiki kinerjanya, untuk masyarakat agar dapat menentukan pilihan yang benar-benar tepat saat PEMILU, dan untuk para CALEG (Calon Anggota Legislatif) agar kelak bisa menjadi anggota legislatif yang sadar posisi dan paham fungsi.
Menjadi penting sebagai mahasiswa untuk turut mengawal perjalanan periodesasi pemerintahan lima tahun berikutnya. Dengan ini, diharapkan agar perjalanan lebih harmoni antara kepentingan rakyat dengan kinerja para anggota legislatif. Sehingga menjadi kesimpulan, Dewan Perwakilan Rakyat ke depan harus lebih terbuka dan bersahaja terhadap setiap elemen yang menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H