Mohon tunggu...
Abdurrahman Darojat
Abdurrahman Darojat Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang pembelajar

Menulislah untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Euforia Asian Games

6 September 2018   17:23 Diperbarui: 6 September 2018   17:32 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Perhelatan akbar Asian Games yang berlangsung dari tanggal 18 Agustus-2 September 2018 telah resmi ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla. Prestasi Atlet-atlet Indonesia dalam event olahraga se benua Asia ini sangat membanggakan. Indonesia berhasil mengakhiri Asian Games di peringkat 4 dari 45 negara peserta. Peringkat terbaik yang pernah diraih Indonesia sepanjang keikutsertaanya dalam Asian Games.

Raihan emas pertama diraih oleh atlet Taekwondo dan diakhiri oleh kwartet sepak takraw. Kontingen Indonesia berhasil meraih 31 medali emas. Adapun cabang olahraga pencak silat menjadi yang terbanyak dalam mengumpukan medali emas dengan perolehan empat belas emas. Namun demikian, di cabang olahraga sekelas olimpiade seperti atletik, senam, dan renang, Indonesia belum bersaing secara maksimal dengan negara lain.

Perhelatan Asian Games tahun ini merupakan, yang  kedua kalinya dilakukan di Indonesia setelah tahun 1962. Tidak semua negara berkesempatan menjadi tuan rumah Asian Games hingga dua kali. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia bisa dipercaya oleh negara-negara di Benua Asia. Pada tahun 1962, betapa bangganya Presiden Soekarno kepada rakyat Indonesia karena mampu membuat event besar di Asia dan efeknya akan kehadiran bangunan-bangunan olahraga modern di Ibu Kota Jakarta saat itu seperti Stadion Gelora Bung Karno dan kompleks Istora Senayan dan saat ini, hadir pula arena olahraga bahkan berkelas dunia seperti arena balap kuda, arena balap sepeda indoor, arena kano dsb.

Pentas olahraga ini mampu untuk merekatkan persaudaraan antar negara-negara di Benua Asia dan juga merekatkan persaudaraan antar beragam suku etnis yang hidup di bumi Nusantara. Olahraga mampu untuk membangkitkan sisi humanis dengan adanya relawan-relawan yang membantu peserta ataupun pendukung dari negara laind dan juga sisi nasionalis yaitu berduyun-duyunnya masyarakat Indonesia menonton secara langsung baik secara langsung di arena pertandingan atau melalui saluran televise. 

Peristiwa yang paling epic tentu berpelukannya Jokowi dan Prabowo oleh atlet pencak silat Hanifan Yudani K. Pentas olahraga ternyata mampu untuk menurunkan tensi politik yang kembali meninggi akhir-akhir ini dan juga memperlihatkan sisi humanis dan nasionalis Jokowi dan Prabowo dan dapat menjadi contoh bagi pendukung keduanya. Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang akan semakin berkesan bila spiritnya tumbuh dan tetap menyala di hati masyarakat Indonesia dan menjadi energy Asia. Selamat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun