Mohon tunggu...
rahmanda fadri
rahmanda fadri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tetap Hangat Saat Pendakian di Malam Hari

18 Desember 2017   12:20 Diperbarui: 18 Desember 2017   12:26 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bebas Pegal, Bebas Kemana Aja

#JalanAsikGeliga #BebasPegal 

Malam itu cuaca dingin, karena berada di kaki gunung dan kami berdelapan tengah bersiap sambil mencek peralatan mendaki. Dikelilingi perkebunan teh solok, Sumatera Barat, dan para pendaki lain, kami memulai pendakian ke gunung Talang dengan ketinggian 2.597 mdpl.

Dengan dibekali senter dikepala dan memikul tas carrier berisikan logistik selama pendakian kami meyusuri perkebunan teh yang mana sebagai kaki gunung talang ini. Perjalanan kami ternyata disambut oleh indahnya kunang yang terbang sambil memancarkan sinar kemilau indah ditubuhnya.

Mulai memasuki hutan dan jalan pun sedikit terjal. Kami tetap meneruskan jalan dengan suhu yang dingin semakin menusuk ke tulang. Carrier ini pun mulai terasa berat karena jalan yang semakin terjal, ditambah tanah yang sedikit berlumpur membuat langkah semakin berat.

Kami memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil minum dan makan cemilan gula aren guna menambah stamina. Kami tak berhenti lama karena akan semakin dingin jikalau berhenti terlalu lama.

Kami melanjutkan perjalanan sambil bertukar posisi dengan menempatkan teman - teman yang perempuan ditengah. Entah kenapa semakin lama kaki ku terasa semakin kaku untuk digerakkan. Mungkin karena dingin atau karena aku tak sempat pemanasan sebelum mendaki.

Entahlah. Aku tak menghiraukan dan tetap melanjutkan dengan kaki yang semakin berat melangkah. Jalana semakin terjal dan langkah semakin diperbesar untuk menyusuri jalan. 

Jalanan semakin terjal. Aku memaksakan untuk melangkah lebih lebar untuk mendaki jalan terjal itu, namun seketika itu aku langsung berteriak dan terduduk kesakitan memegang betis kakiku yang menegang.

Sakit sekali rasanya untuk ditahan dan kami memutuskan untuk istirahat. Betisku semakin sakit, entah apakah aku mampu untuk melanjutkan perjalanan ini. Menyesal rasanya tadi aku tidak melakukan pemanasan dahulu.

Lalu temanku mengeluarkan sesuatu dari dalam carriernya dan mengeluarkan Geliga Krim untuk diberikan kepadaku. Ku oleskan kebetis dan kedua kakiku. Terasa dingin awalnya, namun lama kelamaan terasa hangat dikaki. Betis yang tadinya sakit mulai hilang dan akupun mulai bisa melangkah lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun