Mohon tunggu...
Rahmanda Ary Adi
Rahmanda Ary Adi Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa

Manusia yang ingin berkontribusi bagi kemanusiaan Email : rahmanda17tarigan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demonstrasi Besar Dipicu Lebih dari Sekedar RUU Pilkada

25 Agustus 2024   16:05 Diperbarui: 25 Agustus 2024   16:06 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Dewan Penipu Rakyat kemarin sempat ingin menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal thresold pada Pilkada 2024.  Setelah itu gelombang demonstrasi bertubi-tubi terjadi di hampir seluruh di Indonesia.

Semua tumpah ruah turun ke jalan menyerukan aspirasinya. Demonstrasi ini mengingatkan kita pada aksi yang lebih besar tahun 2020 penolakan omnibus law. 

Kemarahan diseluruh daerah di Indonesia ini membuktikan bukan hanya karena RUU Pilkada, tapi akumulasi kemarahan karena carut-marutnya kondisi negeri ini. Bisa kita lihat poster dan orasi-orasi di demonstrasi tersebut lebih dari penolakan RUU Pilkada.  Bahkan ada yang mengatakan, "Adili Jokowi dan kroninya".

Rakyat muak terhadap apa yang dilakukan para pejabat di Istana dan DPR. Rakyat sudah tidak percaya lagi dengan lembaga-lembaga tersebut karena sudah terlalu sering dibodohi dan dibohongi.

Ada kesadaran di kaum muda dan elemen rakyat untuk menggulingkan kekuasaan. Kekuasaan yang selama 10 tahun ini menindas rakyat dengan kebijakan-kebijakannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun