Yang penting menang dan cuan, mungkin itulah kalimat yang pas menggambarkan partai politik di indonesia. Beda pusat beda pula di daerah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang selama ini mengkritik politik dinasti Jokowi malah mengusung Bobby Nasution di Pilkada Sumut.
Masyarakat terbelah akibat Pilpres 2024 karena mendukung paslonnya, tapi pada akhirnya Partai Politik di Indonesia ini tidak ada semacam perbedaan ideologi yang berbeda, mereka satu ide yaitu Yang penting menang dan cuan, tidak peduli apakah yang diusung orang yang dikritik sebelumnya karena dinasti politik  itu masalah kesekian.
Tidak heran memang partai politik ini bermuka dua kepada rakyat, disatu sisi seolah berbeda padahal mereka hanya berbenturan soal perebutan kekuasaan saja, sehingga persoalan keadilan dan kesejahteraan sering diabaikan.
Masyarakat sering terkecoh dengan parpol-parpol ini dengan narasi-narasi yang berbeda-beda seperti Perubahan, Anti Korupsi, Wong Cilik, dll. Yang pada akhirnya bermuara hanya pada cuan dan jabatan.
Ketiadaan ideologi dan yang tersisa hanya pragmatis dan opurtunis. Kepragmatisan dan opurtunis ini sering dibalut dengan kalimat kerjasama membangun bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI