Mohon tunggu...
Rahmanda Ary Adi
Rahmanda Ary Adi Mohon Tunggu... Freelancer - Orang Biasa

Manusia yang ingin berkontribusi bagi kemanusiaan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Peretasan Pusat Data Nasional Bukti Kegagalan Pemerintah Amankan Data Masyarakat

5 Juli 2024   00:26 Diperbarui: 5 Juli 2024   00:37 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Pegasusels.com

Baru-baru ini kita dihebohkan dengan berita Pusat Data Nasional diretas oleh hacker yang menyebabkan terganggunya beberapa layanan publik. 

Kita pasti heran, kenapa sebesar negara ini datanya bisa diretas oleh hacker? Apa tidak ada anggaran untuk keamanan siber? Apa kerja pihak-pihak terkait selama ini? Pertanyaan ini pasti menghiasi pikiran kita.

Bahkan kita sering mendengar pemerintah mengkampanyekan digitalisasi. Tapi kok bisa ya diretas?

Padahal data amatlah penting di era digital ini, semua hal bisa dikontrol dan dikendalikan melalui data bahkan hidup kita. Hal ini bisa kita saksikan bagaimana korporasi digital memanfaatkan data untuk mengendalikan hidup kita dan mengambil alih dunia.

Data - data kita dimanfaatkan secara komersil untuk tujuan-tujuan tertentu, maka data memanglah sangat penting. Ketika Data Masyarakat hilang, maka potensi kerugiannya pasti cukup besar. 

Dengan diretasnya Pusat Data Nasional bukti bahwa anggaran pemerintah bukan digunakan untuk mengamankan kepentingan publik tapi diarahkan hanya untuk kepentingan kepentingan pribadi pemangku kebijakan.

Dengan adanya kasus ini, kita harus sadar bahwa kita perlu mengawasi dan perlunya kendali atas data-data kita. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun