Mohon tunggu...
Rahmanda Ary Adi
Rahmanda Ary Adi Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa

Manusia yang ingin berkontribusi bagi kemanusiaan Email : rahmanda17tarigan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Normalisasi Kekerasan kepada Anak

20 Maret 2024   15:24 Diperbarui: 20 Maret 2024   15:48 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika orang tua setelah memukul anaknya, sering mengeluarkan kata-kata pamungkas "ini tandanya orang tua sayang sama anaknya".

Di sekeliling kita bahkan kita sendiri mungkin pernah mengalami kekerasan di rumah dan di sekolah. Ada sebuah mitos yang sampai hari ini dipercayai oleh kalangan konservatif bahwa hukuman fisik bisa mengubah perilaku anak.

Padahal efeknya jauh lebih buruk bagi perkembangan si anak, kita bisa lihat anak-anak muda pergi ke diskotik dan melakukan penyalahgunaan obat-obatan. 

Persoalan ini adalah mereka tidak menemukan tempat yang aman sekalipun itu di rumah, yang seharusnya penuh cinta kasih tapi berubah menjadi mengerikan.

Ada normalisasi kekerasan di masyarakat kita yang terus dipertahankan oleh kaum konservatif untuk mempertahankan status quo dan tradisi yang ada. Bahkan orang tua menyalahkan anak-anak ketika melakukan penyimpangan dan dianggap mereka kurang mendapat hukuman fisik makanya berperilaku seperti itu. 

Ini terjadi akibat mereka membenarkan tindakan kekerasan yang mereka alami ketika masih kecil dan menganggap itu merupakan sebab keberhasilan mereka, hal itu ingin diteruskan kembali ke anak-anaknya.

Untuk mengakhiri kekerasan ini kita harus berani melakukan perubahan, harus ada upaya demokratisasi baik di rumah dan tempat belajar. Dan pada akhirnya kita sendiri harus yakin bahwa kita tidak pantas menerima kekerasan semasa kecil dan anak-anak kita tidak perlu menderita secara emosional dan fisik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun