Salah satu masalah besar di Indonesia adalah masalah kebersihan lingkungan. Lingkungan jadi kotor karena banyaknya terdapat sampah di lingkungan dan perilaku manusia yang kurang baik, tidak memperhatikan dan tidak peduli terhadap lingkungannya.Â
Kebersihan lingkungan menjadi salah satu tolak ukur kualitas hidup masyarakat. Kasus-kasus mengenai penyakit yang di sebabkan oleh perilaku manusia yang tidak bersih  setiap tahun semakin meningkat. Dan sampah merupakan salah satu faktor penyebab kurangnya masalah kebersihan.
Sampah adalah material sisa yang tidak diharapkan setelah berakhirnya suatu proses penggunaan. Sampah banyak berasal dari rumah tangga dan industri, sampah terbagi dua yaitu sampah organik dan anorganik, sampah juga bersifat padat. Sampah menjadi banyak karena banyaknya manusia yang memakai barang atau bahan untuk proses tertentu.Â
Banyak masyarakat Indonesia yang menganggap sepele tentang sampah, sedangkan sampah adalah masalah kesehatan yang sangat beresiko bagi kesehatan. Sampah dapat mengundang banyak bermacam vektor pembawa berbagai penyakit, seperti lalat, kecoa, tikus,dan nyamuk.
Ada beberapa manusia menggunakan cara pemusnahkan sampah yang sangat salah, seperti masyarakat yang tinggal didekat sungai mereka membuang sampah di sungai, masyarakat yang tinggal di pinggir laut mereka membuang sampah kelaut, masyarakat yang tinggal di dekat hutan mereka membuang sampah kehutan, dan ada juga masyarakat yang membakar sampah.
Perilaku masyarakat Aceh yang kurang baik dan tidak bertanggung jawab terhadap sampah ini dapat menimbulkan masalah kesehatan dan dapat merusak lingkungan.Â
Jika manusia lebih mementingkan dan mengutamakan kepentingan pribadinya, dan kurang atau tidak mementingkan kepentingan umum atau kepentingan bersama, maka dapat dikatakan bahwa daya dukung manusia terhadap lingkungan alam semakin sangat kurang dan dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan lingkungan yang tidak dapat terhindari lagi.
Banyak masyarakat Aceh yang masih menganggap bahwa sungai merupakan halaman belakang yang dipandang sebagai wadah pembuangan sampah. Oleh karena itu, hal ini dapat menunjang orang kesehatan masyarakat merubah pola pikir masyarakat untuk menjadikan sungai sebagai halaman depan yang harus dijaga, dibersihkan, dan dipelihara.Â
Masyarakat sering membuang sampah kesungai sedangkan mereka sendiri menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi, mencuci, bahkan ada masyarakat yang menggunakan air sungai untuk memasak. Dan yang menjadi masalah lagi masyarakat juga BAB dan BAK di sungai. Hal inilah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit berkembang.
Sampah yang dibuang kesungai akan mengakibatkan sedimen sehingga sungai menjadi dangkal, kadar total suspended solid (semua zat padat, seperti pasir, lumpur, dan tanah liat) meningkat dan dissolve oksigen (jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbs atmosfer/udara) menurun.Â
Sampah organik yang di buang kesungai akan terurai di dalam air dan akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, dan mengeluarkan bau busuk. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap makhluk hidup yang ada didalam sungai seperti ikan dan makhluk hidup lainnya, dari segi rantai makanan dan ekosistem yang tercemar dan terganggu. Sehingga kehidupan makhluk hidup yang tinggal di sungai terganggu dan terancam dan dapat mengakibatkan mereka mati dan musnah.