Pada Titik Nadir
Karya Rahman Arifin
Tertunduk lesu
tak berani menengadahkan wajah
suram tiada pengharapan
tatapannya kosong
menerawang jauh entah kemana
segerombolan semut yang antri dihadapannya ia abaikan
tak bergerak sedikitpun
tak selangkah kakipun
ragu harus kemana langkah terayun
tak ada setitikpun terang dalam benaknya
ooo ......
alangkah malang dirinya
begitu yang selalu ia pikirkan
gemericik air di pancuran
riak air di permukaan kolam
sepoi angin yang menyapa daun padi
yang menghasilkan irama damai
baginya sungguh tiada berarti
hendak kemanakah langkah diayun
sampai kini belum juga dia putuskan
Pernah di muat di blog pribadi dengan sedikit perbaikanÂ
Kamis, 17 Februari 2011
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI