Mohon tunggu...
Rahma NailaFajriah
Rahma NailaFajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hanya seorang manusia yang ingin mengetahui segala hal yang menarik di dunia ini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jejak Sejarah Kesaktian Pancasila

2 Oktober 2024   10:17 Diperbarui: 2 Oktober 2024   10:26 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Peringatan hari kesaktian pancasila yang diperingati pada tanggal 1 oktober, dimulai setelah peristiwa gerakan 30 september 1965 atau yang dikenal dengan peristiwa G30SPKI. Gerakan ini dilakukan oleh kelompok yang memiliki hubungan dengan partai komunis indonesia (PKI). Latar belakang terjadinya peristiwa G30SPKI yaitu konflik yang terjadi diantara PKI dengan TNI AD. Gerakan ini memiliki tujuan untuk mengubah ideologi Indonesia dari berideologi pancasila menjadi ideologi komunis. 

Gerakan yang dipimpin oleh  Letkol Untung dari Komando Batalion I resimen Cakrabirawa,dimulai pada malam hari tanggal 30 September hingga dini hari tanggal 1 Oktober. Peristiwa ini dimulai dengan turunnya perintah Letkol Untung kepada Lettu Dul Arief untuk memimpin aksi penculikan para jendral dan perwira tinggi militer. Pasukan Cakrabirawa membunuh Letjen Ahmad Yani, Mayjen MT Haryono, dan Brigjen DI Panjaitan di kediamannya masing-masing. Kemudian, pasukan cakrabirawa menculik Mayden S. Parman, Brigjen Sutoyo dan Kapten Tendean. Kapten Tendean ditangkap karena pasukan cakrabirawa mengira bahwa ia adalah Jendral AH Nasution. Jendral AH Nasution sendiri berhasil kabur melewati dinding perbatasan di kedutaan besar Irak. Selanjutnya, pasukan cakrabirawa membawa jenazah ketiga perwira dan tiga lainnya di Lubang Buaya, disana tiga perwira yang masih hidup disiksa sebelum dibunuh. Kemudian keenam jenazah tersebut dimasukkan kedalam lubang yang sudah digali dan ditembaki kembali.

Berita peristiwa ini tersebar ke penjuru Indonesia, Jendral Soeharto melakukan tindakan untuk merespon situasi tersebut dengan mengumpulkan kekuatan. Pada tanggal 2 Oktober 1965, Presiden Soekarna mengeluarkan Amanat Bung Karno, dimana berisi pengamanan pangkalan udara Hanlim Perdanakusuma. Pada tanggal 3 oktober dan 4 oktober 1965, proses ditemukannya lubang buaya dan proses pengangkatan jenazah dari lubang buaya tersebut. Pada tanggal 5 oktober 1965, proses pemakaman, dan ditetapkan bahwa perwira yang menjadi korban mendapatkan gelar pahlawan revolusi.

Setelah peristiwa ini, pemerintahan Indonesia dibawah pimpinan Jendral Soeharto memberantas PKI dan pendukungnya. Melalui peristiwa ini, membuktikan bahwa posisi pancasila sebagai ideologi negara tidak dapat dirubah. Oleh karena itu, ditetapkan bahwa pada tanggal 1 Oktober 1965 ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun